Bupati Hadiri Syukuran Pastor Theo

0
1145

Sambutan Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam Acara Malam Syukurkan diangkatnya Pastor Theo menjadi Imam Khatolik
LINTASKAPUAS I SINTANG – Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan rasa bangganya atas Pentahbisan Pastor Theobaldus Lusianus Kasino menjadi Imam bagi masyarakat Katolik

“Saya bangga juga dengan keluarga Pastor Theo yang sudah iklas dan mengijinkan anak muda ini menjadi seorang pastor. “ungkap Jarot saat menghadiri malam syukuran pentahbisan Diakon Theobaldus Lusianus Kasino, Pr di halaman gereja Paroki Keluarga Kudus Pandan pada Rabu, (20/11/2019)

Jarot menceritakan bahwa dirinya memiliki keluarga beragama katolik di Muntilan Jawa Tengah, yang mana, dua diantara keluarganya tersebut juga merupakan seorang pastor.
“Tante saya dijawa sana punya dua anak menjadi seorang imam, Tinggal satu putra mereka yang tidak memilih menjadi seorang imam. Jadi saya memahami pengorbanan keluarga untuk melepas anaknya menjadi seorang imam. Jalan yang sudah ditempuh oleh Pastor Theo, saya harapkan bisa diikuti oleh anak-anak muda yang lain” ungkap Bupati.

Jarot menuturkan bahwa Theobaldus Lusianus Kasino merupakan putra daerah Pandan yang ditahbiskan oleh Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap bertugas melayani umat Katolik di Paroki Peniung dan Bunut Nanga Kalis Kabupaten Kapuas Hulu.
“Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa melayani umat Katolik di Kabupaten Sintang, bahkan di Paroki Pandan ini. Karena Paroki Pandan ini sedang membangun gereja yang besar dan megah. Dan ini menambah persiapan pengembangan kawasan Sungai Ukoi sebagai kawasan kota baru karena disini sudah ada bandara, kantor BNPB, bahkan mungkin rencana kantor gubernur Kapuas Raya.
Sementara, Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap menyampaikan bahwa menjadi seorang imam memiliki tantangan yang sangat besar seperti tidak memiliki keturunan dan mengabdikan diri bagi Tuhan dan sesama sampai mati.
“tidak banyak anak muda yang mau menjadi seorang imam sehingga saya sangat berterima kasih kepada keluarga besar Pastor Theo, khususnya orangtuanya yang sudah melepaskan anaknya untuk Tuhan dan umatnya. Saya juga melihat fenomena dimana banyak keluarga Katolik yang memiliki anak sedikit dan tidak mau melepaskan anak mereka untuk menjadi seorang imam” terang Uskup Sintang.

Uskup Sintang berharap keluarga Katolik bisa memiliki paling sedikit 4 orang anak. Sehingga dua anak bias ikut keluarga dan dua anak untuk Tuhan.
“Saat ini, 50 persen imam diosesan di Kalimantan bukan berasal dari Kalimantan tetapi berasal dari Jawa dan Flores. Kita bersyukur mereka mau mengabadikan diri di Kalimantan. Maka saya meminta tanggung jawab orang Dayak untuk menjadi imam” tambah Uskup Sintang.

Uskup Sintang ini juga menyampaikan bahwa di Keuskupan Sintang ada 1.018 stasi yang dilayani sekitar 60 imam. “Tentu jumlah imam sangat kurang. Maka saya ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada keluarga yang sudah mau melepas anak-anak mereka untuk berkarya menjadi seorang imam.