Bupati Sintang Buka Rakor TIK Program Inovasi Desa

0
785

Rapat Koordinasi Tim Inovasi Kabupaten(TIK) Program Inovasi Desa 2019 Berlangsung di Aula Bappenda dibuka oleh Bupati Sintang
LINTASKAPUAS I SINTANG – Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.PH membuka acara rapat koordinasi tim inovasi kabupaten (TIK) Sintang program inovasi desa tahun 2019 di Aula Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Sintang, Kamis (03/10/2019).

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa Gini rasio Sintang dibawah 30, artinya ketimpangan pembangunannya kecil, pembangunan di Sintang cukup merata. Hal ini karna ada banyak hal berkontribusi sebagai penyebabnya.

“Dana desa merupakan instrumen pembangunan Indonesia dari pinggiran. Dengan demikian pemerataan pembangunan terjadi, “ucapnya.

Ia juga mengatakan, pembangunan desa dalam beberapa tahun terakhir ini masih hanya untuk memenuhi kebutuhan fasilitas fisik dasar.

“Kita ni masih gitu-gitu aja, bangun gedung kantor lalu rabat beton, belum ada inovasi oleh sebab itu program inovasi desa ini, kita bentuk tim kerjanya dengan melibatkan berbagai stakeholder. Kita harapkan adalah perubahan pembangunan di desa-desa kita ini ya,”Kata Bupati.

Jarot menuturkan bahwa Kabupaten Sintang mendapatkan program bidang pengembangan sumber daya manusia. oleh sebab itu dihimbau kepada para anggota tim untuk memperhatikan dengan lebih seksama terkait dokumentasi kegiatan.

“Kita punya program konversi stunting, kita ambil bagian dalam proses pemberdayaan masyarakat desanya, lalu kita tambahkan program inovasi desa,” pesan dr. Jarot lagi.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Herkolanus Roni, SH,.M.Si mengatakan bahwa Tim Inovasi Kabupaten terdiri dari perwakilan OPD, akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kegiatan rakor ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang tugas-tugas dan tanggung jawab anggota tim dalam melaksanakan program inovasi desa.

“secara umum kita mau meningkatkan kapasitas desa dalam mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang bersumber dari Dana Desa (DD) secara lebih berkualitas,” ungkap Roni.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan program inovasi desa sebelumnya. Juga untuk menyusun rencana pembangunan termasuk melakukan revitalisasi peran pendamping desa.

Kegiatan ini diikuti oleh 140 peserta, terdiri dari kepala OPD terkait, camat, tim penggerak PKK, tim pelaksana inovasi desa serta pendamping desa. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari.