Danrem: Tidak Mudah Mencegah Penyeludupan di Perbatasan

0
1703
Brigjen TNI Bambang Ismawan

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Komandan Korem (Danrem) 121/Abw Brigadir Jenderal TNI Bambang Ismawan SE,M.M mengatakan bahwa tidak mudah mencegah penyeludupan barang –barang illegal dan barang haram masuk dari perbatasan Indoensia-Malaysia ke wilayah provinsi Kalimantan Barat.

“Saya katakan demikian karena masih banyaknya jalan jalur illgelaa atau yang biasa disebut sebagai jalan tikus dari wilayah perbatasan masuk dari Negara Tetangga sebelah, “ungkapnya saat menggelar diskusi bersama Seluruh Anggota Ikatan Jurnalis Sintang dalam peringatan Hari Jadi Penerangan TNI  Angkatan Darat kemarin.

Menurut Danrem,sulitnya pencegahan penyeludupan dari perbatasan disebabkan karena masih banyaknya jalur jalan tikus yang tembus ke wilayah Negara Malaysia dan juga masih minimnya personil yang bertugas diwilayah perbatasan.

“Personil yang bertugas diwilayah perbatasan kita saat ini masih minim, dan kemarin kita juga sudah mengajukan penambahan personil pengamanan diwilayah perbatasan, mudah-mudahan pengajuan kita diterima, “tutur Bambang.

Ia juga memaparkan bahwa panjang jalur perbatasan Indonesia-Malaysia diwilayah Kalimantan Barat saat ini lebih kurang 970 Kilo meter  dengan jumlah pos Pengamanan Perbatasan(Pamtas)sebanyak 59 Pos.
“Dengan jumlah pos yang kita miliki saat ini jika dibagikan dengan panjang 966 Km maka jarak antara pos pengamanan itu lebih kurang 10 sampai 15 Kilo meter baru ada pos baru lagi, jadi setiap pos itu harus mengawaji panjang perbatasan 10 Kilometer dengan personil terbatas seperti itu kurang efektif menurut saya, “jelasnya.

Dengan kondisi seperti ini lah,  lanjut Danrem,  saya mengharapkan peran dari kawan-kawan media karena sebagai mana kita ketahui bahwa yang menjadi Kurir terhadap barang illegal yang masuk ke wilayah Kalimantan Barat ini cenderung adalah masyarakat kita sendiri.

Sebagai contoh belum lama ini kita melakukan penangkapan Narkoba diwilayah Entikong-Balaikarangan,  dan ternyata pelakunya masyarakat kita sendiri, jadi masyarakat kita dimanfaatkan oleh Bandar Narkoba yang kita tidak tahu keberadaanya. Jadi, kan kasihan, “tuturnya.

Beranjak dari kondisi tersebut, Danrem minghimbau kepada masyarakat khususnya amsyarakat yang ada diwilayah perbatasan agar tidak mudah termakan iming-imingan uang besar yang akan diberikan karena resikonya sangat besar baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Kalimantan Barat, “pungkas Bambang.