Demi Ribuan Kartini Kota Kudus, PT. Djarum Pertahankan Segmen Sigaret Kretek Tangan

0
2044
Ribuan Kartini-Kartini Kretaif Kota Kudus tetap aktif menjadi Karyawan PT Djarum yang bekerja Perusahaan Sigaret Kretek Tangan Karangbener-Kota Kudus

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Sebagai bentuk dedikasi dan bakti terhadap Negeri, Perusahaan rokok PT. Djarum akan tetap mempertahankan Produksi Sigaret Kretek Tangan(SKT) meskipun Sebenarnya PT Djarum bisa mengalihkannya ke memiliki mesin produksi Sigaret Kretek Mesin(SKM)

Berbagai alasan yang membuat Pemilik Perusahaan PT. Djarum tidak ada sedikitpun berniat untuk Menutup perusahaan produksi sigaret Kretek tangan(SKT) meskipun perusahaan raksasa tersebut sudah memiliki mesin Produksi Sigaret Kretek Mesin.

Alasan yang pertama, PT. Djarum tidak ingin melupakan sejarah awal PT.Djarum yang didirikan oleh Oei Wie Gwan yang membeli djarum sebuah pabrik rokok kecil dikudus tahun 1951 nama djarum itu sendiri berasal dari jarum gramofon( pemutar piringan hitam dimasa lalu).pada mulanya rokok yang diproduksi secara manual(biasa disebut Linting tangan-Red) dan rokok hasil produksinya tersebut diberi nama Djarum, kotak ajaib, marata dan kembang tanjung.

Ratusan Wartawan RoadShow ke Perusahaan PT. Djarum produksi Sigaret Kretek tangan wilayah Karangbener kota Kudus

“Produksi Sigaret Kretek Tangan ini merupakan sejarah awal berdirinya PT. Djarum hingga bisa menjadi salah satu perusahaan raksasa di Negeri ini. sebab itu kita tidak boleh melupakan sejarah, harus tetap kita lestarikan, “Ungkap Direktur Program Bakti pendidikan Djarum Foundation, Primadi H Serad saat memaparkan profil perusahaan di hadapan Peserta Cultural Visit Media Gathering 2018 bertempat di Oasis PT Djarum Kudus Jl. Universitas Muria Kudus (UMK), Gondang Manis, Kec.Bae, Kudus, Rabu(11/7) pekan lalu.

Alasan kedua, adalah PT. Djarum tidak menutup Perusahaan Produksi Sigaret Kretek Tangan(SKT) karena akan menjadi beban Moral. Pasalnya, perusahaan tersebut memiliki karyawan lebih dari 75.000 karyawan dan mayoritas merupakan kaum perempuan asli dari daerah setempat dimana perusahaan Sigaret Kretek Tangan Berdiri.

“Perusahaan ini 90 persen karyawannya adalah perempuan diatas 35 tahun, dan rata-rata sudah bekerja diperusahaan ini berkisar antara 10-20 tahun, sehingga jika menutup perusahaan ini, akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) besar-besaran, maka akan kemana mereka mencari kerja lagi, “ungkap Primadi.

Kartini-kartini Kreatif Kota Kudus

Pantau LINTASKAPUAS.COM Saat menjadi peserta Cultural Visit Media Gathering 2018 yang diselenggarakan oleh PT. Djarum mengikuti kunjungan ke Perusahaan Produksi Sigaret Kretek tangan(SKT) yang terletak di Karangbener kota Kudus, saat kami masuk kedalam gedung Sigaret Kretek tangan dengan merek Djarum Coklat tersebut tampak ribuan karyawan mengenakan kostum batik warna Biru. Semua karyawan adalah perempuan.

Pihak PT. Djarum mempersilahkan peserta Cultural Visit Media Gathering untuk masuk kedalam ruang produksi agar bisa melihat secara langsung proses produksi Sigaret Kretek tangan yang dikerjakan oleh Ibu-ibu dengan tangan yang sudah dalam trampil dalam mengoperasikan peralatan sederhana tersebut mulai dari awal proses linting rokok, pengemasan kedalam bungkus Rokok hingga tahap pengepakan semuanya dikerjakan secara Manual.

Pihak PT. Djarum juga memberikan kesempatan kepada sejumlah wartawan untuk mencoba mengoperasikan alat Linting Rokok tersebut, ternyata, terlihat sekilas gampang, namun setelah dicoba ternyata sejumlah wartawan tidak bisa melakukannya, teryata butuh keahlian khusus, mulai dari pemasangan tembakau hingga penempatan Kertas agar bisa tergulung dengan rapi butuh tangan-tangan yang terampil.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah Peserta Cultural Visit Media Gathering mencoba berbincang-bincang dengan para ibu-ibu yang menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Salah satu diantaranya adalah Ibu Tri(45) mengaku sudah bekerja sebagai Karyawan bagian Linting rokok tersebut kurang lebih 15 tahun.

“Bekerja disini kurang lebih sudah 15 tahun mas, kami bekerja kurang lebih lima jam sehari, masuk dari jam 6 pagi dan berakhir sekitar pukul 11 Siang dan kami pertim, sehari mampu menhasilkan lebih kurang tiga ribu batang rokok yang jadi, “ungkap Tri.

Ia juga mengaku, sebagai Karyawan di PT Djarum sangat terbantu perekonomian keluarganya khususnya masalah biaya sekolah anaknya bisa terpenuhi, bahkan pihak perusahaan juga ternyata memberikan Beasiswa sekolah khusus untuk anak-anak dari karyawan.

“Keberadaan perusahaan Djarum disini sangat membantu masyarakat setempat, khususnya para ibu-ibu, karena bisa menambah penghasilan untuk keluarga. Selain itu saya yakin keberadaan Perusahaan ini tentu menghasilkan Pendapatan Daerah yang cukup besar juga, “pungkas Bu Tri.

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Nurma, salah satu Karyawan yang mendapat bagian pengepakan Rokok yang terbungkus rapi kedalam Kardus. “kami disini memang sudah memiliki tugas masing-masing, dan saya sudah bekerja disini kurang lebih sekitar tujuh tahun, “ucap ibu Nurma seraya tetap mengelus-elus kardus berisi rokok Djarum Coklat yang sudah ditempel Label Perusahaan.

Ia juga mengaku sangat menikmati pekerjaan yang digekutinya saat ini, karena bisa menambah penghasilan keluarga dan bisa memanfaatkan waktu kosongnya sebagai ibu rumah tangga. “kalau untuk mengurus keluarga, kebetulan anak-anak saya sudah besar semua dan sekolah keluar, jadi tidak begitu telalu sibuk lagi untuk urusan rumah tangga, “pungas Ibu Nurma.