SINTANG-Terry Ibrahim, Wakil Ketua DPRD Sintang mengatakan kenaikan harga rokok sangat positif. Karena sekarang ini yang merokok bukan hanya perokok aktif. Tapi juga para pelajar.
“Merokok sudah jadi tren negatif pelajar. Makanya, belum lama ini DPRD Sintang mengesahkan Perda Kawasan tanpa Rokok. Salah satu tujuannya, yakni agar kekebasan pelajar mendapatkan, membeli serta mengkonsumsi rokok bisa diminimalisir. Dan penjual rokok bisa diatur sedemikian rupa agar tidak mudah dibeli oleh anak dibawah umur,” katanya.
Ia berharap, paska pencanangan kenaikan harga rokok, pengawasan terhadap distribusi rokok lebih ditertibkan lagi. “Rokok bukan soal harga. Kalau sudah kecanduan pasti membeli. Yang harus kita selamatkan adalah genarasi muda. Agar, rokok tidak dijual bebas dan didapatkan dengan mudah oleh sembarangan orang,” tegasnya.
Apalagi di Kabupaten Sintang, kata politisi Nasdem ini, merokok banyak dilakoni anak dibawah umur. “Mirisnya, anak SD di kampung ada yang merokok. Pulang sekolah, mereka bisa meroko meski membeli kretengan. Ini bertentangan dengan moral dan etika,” pungkasnya.
