SINTANG-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sintang mengapresiasi program sertifikasi untuk koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang di-launching pemerintah, Jumat (16/9) lalu. HIPMI juga siap menjadi mitra pemerintah untuk terus mengembangkan ekonami kerakyatan di Sintang.
“Semoga program ini bermanfaat bagi para pelaku usaha dan koperasi. Ini juga salah satu langkah konkrit untuk membantu koperasi dan UMKM sebagai akses mendapatkan bantuan modal,” kata Mardiyansyah, Ketua HIPMI Sintang.
Ia berharap, pemerintah khususnya Disperidagkop dan UKM Kabupaten Sintang terus menumbuhkan semangat para pelaku usaha untuk terus berkarya, berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan dan memajukan pelaku UMKM.
“Karena dengan semakin tumbuhnya UMKM di suatu daerah, akan menjadi kekuatan besar untuk percepatan pembangunan daerah,” nilai dia.
Pria yang akrab disapa Iyan ini menilai, dengan sertifikasi koperasi dan UMKM yang dikeluarkan oleh Disperindagkop, akan menimbulkan kepercayaan lembaga keuangan/ perbankan dalam memberikan pinjaman modal.
“Makanya saya berharap setelah launching dilaksanakan, pihak Disperindagkop lebih terbuka dan terus mensosialisasikan program ini pada masyarakat Sintang,” harapnya.
Dan yang paling penting, kata Owner Pondok Digital ini, dalam proses dan tata cara pengajuan sertifikasi ini tidak berbelit-belit, apalagi ada biaya dalam pengurusan sertifikasi ini. “Karena harus kita pahami bersama, jika program ini sukses besar, ekonomi kerakyatan di Sintang semakin cepat pertumbuhannya,” katanya.
Apalagi, kaya Iyan, UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.
“Selain menjadi sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Dan Koperasi sebagai wadah yang penting bagi pembangunan ekonomi, sarana untuk memperbaiki ekonomi, untuk meningkatkan pendapatan, bahkan untuk meningkatkan sumber daya modal pribadi dan nasional dengan menghilangkan riba serta pemanfaatan kredit secara sehat,” katanya.
