Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh membeberkan ciri-ciri anjing yang terkena rabies. Anjing yang dimaksud tidak berkeliaran pada siang hari karena sensitif terhadap cahaya, berliur, ekornya turun dan anjingnya lebih agresif. “Kalau manusia yang terkena rabies akan terjadi kelumpuhan pada anggota tubuh, berliur, susah menelan sesuatu, sensitif juga terhadap cahaya dan suara,” bebernya.
Ia menghimbau masyarakat yang memelihara anjing agar segera menyuntik rabies peliharaanya. “Vaksinnya bisa mintak ke bagian peternakan. Setelah itu, anjing tersebut akan dipasang kalung sebagai tanda sudah mendapat vaksin. Anjing tersebut pula jangan dibiarkan berkeliaran,” sarannya.
“Masyarakat juga harus waspada jika ada anjing berkeliaran tanpa kalung, karena dipastikan belum divaksin,” sambungnya.
Untuk penanganan kasus rabies lebih lanjut, Dinas Kesehatan akan mengusulkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Bupati Sintang. Karena, standar penetapan KLB rabies minimal satu kasus rabies pada manusia. “Karena satu orang sudah didiagnosa rabies, secapatnya kami akan mengajukan kepada bupati untuk menyatakan Sintang KLB rabies,” katanya.
