Jarot Winarno Pimpin HKTI Kabupaten Sintang

0
1098

LINTASKAPUAS I SINTANG – Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH

Bupati dilantik Sebagai Ketua Dewan pengurus Harian Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Sintang
resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pengurus Harian Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Sintang masa bakti 2019-2024.

Jarot Winarno bersama dengan 73 dewan Pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Sintang dilantik langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPP HKTI) Kalimantan Barat, Edy Suyanto, SE bertempat di Pendopo Bupati Sintang kemarin.

Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPP HKTI) Kalimantan Barat, Edy Suyanto, SE yakin dibawah kepemipinan Jarot Winarno mampu membawa pertanian di Dikabupaten Sintang bisa membawa perubahan lebih baik dari sebelumnya. “Kemarin satu hari penuh kami melihat langsung dan mendengar penjelasan-penjelasan dari Pak Jarot kami merasa ada harapan dan kami yakin dibawah kepemimpinan Pak Jarot sebagai Ketua HKTI Kabupaten Sintang ini akan memberikan manfaat dan akan mengangkat harkat martabat kesejahteraan petani di Kabupaten Sintang” ungkapnya.

Edy berharap HKTI dapat menjadi institusi yang dapat menjembatani para petani dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). “Stakeholder tersebut adalah Mitra strategis kita adalah pemerintah, kedua yaitu dengan pembeli atau pelanggan” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar HKTI dapat menjadi agent of change, pelopor perubahan dan menjadi revolusi untuk para petani.

Sementara itu, Dewan Pakar DPN HKTI Mayjen TNI (Purn.) Winston P. Simanjuntak yang dalam hal ini mewakili Ketua HKTI, Jenderal TNI (Purn.) DR Moeldoko dalam kata sambutannya mengatakan bahwa ada 5 (lima) persoalan yang harus HKTI menjadi solusi yaitu kepemilikan lahan petani, kondisi tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, aspek permodalan dan lemahnya manajemen petani, penguasa teknologi dan inovasi dan pasca panen yang sering bermasalah.

Winston mengatakan bahwa pada sektor pertanian Kalimantan Barat mempunyai Sumber Daya Alam yang potensial ditengah makin tumbuhnya industri properti dan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak bisa dipungkiri areal lahan pertanian makin menyusut.
“Namun bukan berarti berkurangnya lahan pertanian menjustifikasi berkurangnya produksi, namun dengan inovasi dan teknologi kita harus mampu melipatgandakan produksi dan hasil pertanian nasional” lanjutnya.

Winston jua mengatakan bahwa HKTI berupaya melakukan langkah-langkah strategis membantu pemerintah pusat dan daerah membina para petani dari sisi produksi, teknologi dan produktifitas serta membuka akses pasar.

“Kami mengajak semua pihak bersama-sama membangun kedaulatan pangan nasional, DPP Provinsi Kalimantan Barat beserta seluruh DPK HKTI Kalimantan Barat harus bergandengan tangan dengan Pemerintah Daerah, Provinsi, Kabupaten/Kota untuk bersama-sama meningkatkan produksi pangan yang memakmurkan petani. “pungkasnya.