Demi Halangi Sintang Tampil di Final, Mempawah `Rela` Dipermalukan Bengkayang

0
17868
Penonton Kecewa nyaris melempari tim Kesebelasan Persiwah Mempawah karena tidak bermain Fair saat berhadapan dengan Porselama Bengkayang
Penonton Kecewa nyaris melempari tim Kesebelasan Persiwah Mempawah karena tidak bermain Fair saat berhadapan dengan Porselama Bengkayang

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Kesebelasan FC Persiwah Mempawah rela dipermalukan kesebelasan FC Porselama bengkayang dengan skor 7-0 demi FC Persista Sintang tidak masuk grand final pada 5 oktober mendatang.

Laga pertandingan sepak bola Piala Nusantara  putaran ke II antara Persiwah Versus Porselama tersebut berlangsung di Stadion Baning Sintang, Minggu(2/10)

Babak pertama pertandingan Persiwah Mempawah versus Poreslama Bengkayang masih berjalan dengan sportif dan menegangkan karena dua kesebelasan mempunya peluang untuk masuk dalam babak grand final melawan Delta khatulistiwa Pontianak yang sudah terlebih dahulu lolos mendapatkan poin tertinggi dalam laga pertandingan piala Nusantara putaran dua di Sintang.

Memasuki menit terakhir sebelum pluit  babak pertama tim keseblasan Porselama terlebih dahulu mencetak gol melalui kaki nomor punggung 29 atas nama Rizki Hingga babak pertama berakhir skor masih tetap 1-0 untuk Porselama.

Memasuki babak kedua, permainan kedua tim kesebelasan antara Persiwah versus Porselama semakin kendor, membuat penonton yang berada diatas tribun kecewa namun dimenit ke 79 Porselama kembali menjebol gawang pertahanan Persiwah Mempawah  melalui umpan lambung nomor punggung 29 kepada pemain nomor punggung 9 atas nama Ayu sehingga skor menjadi 2 kosong untuk Porselama.

Merasa tidak mampu lagi mengejar ketertinggalan dua gol dari kesebelasan Porselama, akhirnya tim kesebelasan Mempawah pasrah dan tidak bermain sprotif lagi sehingga memberikan keuntung kepada kesebelasan Porselama Bengkayang untuk pesta gol dari kesebelasan Mempawah.

Al hasil dalam jangka waktu dua menit gol yang ketiga Porselama kembali menjebol Gawang Persiwah dimenit 82 yang dicetak oleh waiz, gol yang dihasilkan tersebut sebenarnya tidak terjadi jika kesebelasan mempawah mengejar bola namun, pada kenyataannya sama sekali tidak dikejar.

lanjut menit 84 gol dicetak kembali nomor punggung 29 atas nama Rizki, kejadian sama terjadi, kesebelasan mempawah sama sekali tidak mengejar bola, justru membiarkan kesebelasan Porselama membawa bola dengan santai bahkan kipar mempawah tidak menangkap bola. selang waktu dua menit lagi, pada menit 86 mempawah kembali kemasukan bola yang dicetak nomor punggung  29 sehingga menit ke 87 skor sudah 5-0 untuk Porselama Bengkayang.

Menit 88 dan menit 90 terakhir, kesebelasan Poreselama kembali mencetak gol melalu kaki nomor punggung 29 atas nama Rizki sehingga kedudukan skor hingga pluit ditiup wasit skor berakir 7-0 untuk Porselama Bengkayang.

Dengan jumlah gol yang diberikan oleh Persiwah Mempawah tersebut kepada Porselama Bengkayang memupuskan harapan FC persista Sintang untuk melaju kebabak grand Final karena kalah selisih gol dari Kesebelasan FC Porselama Bengkayang.

Menanggapi skor yang dihasilkan oleh Porselama bengkayang tersebut mendapat protes dari pelatih Kesebelasan Persista Sintang, Tommy mengaku kecewa dengan hasil permainan dari mempawah dan mengatakan “Aneh”.

Seharusnya, Persiwah Mempawah bermain sportif. Mengingat, Sintang juga harus bekerja keras untuk memenangkan pertandingan saat melawan PS Sanggau. “Kalau kami mau main mata, kami biarkan saja PS Sanggau menang atau seri. Toh hasil itu akan tetap membuat PS Sanggau tampil di final. Tapi kami tidak mau seperti itu,” katanya.

Seharusnya, kata pelatih berlisensi A ini, pertandingan Piala Nusantara yang merupakan ajang pembinaan tidak dikotori oleh tindakan yang tak sportif. “Terus terang, saya kecewa dengan sepakbola seperti ini. Ini dagelan,” tegasnya.

“Saya minta tim yang melakukan tindakan tak sportif disanski. Ini bukan soal iri dengan Bengkayang masuk grand final, tapi dipertandingan tadi sportivitas sudah tidak ada. Rekamannya bisa dilihat, ini sangat tidak normal.  Ndak etis sepakbola di Kalimantan Barat dibuat seperti ini,” sesalnya.

Kapten Sintang FC, Rudy Andreas menilai dua gol pertama Bengkayang atas Mempawah masih normal. Tapi gol ketiga dan selanjutnya terindikasi ada permainan sepakbola gajah. “Bagi kami, kejadian ini sangat buruk. Mungkin di Kalbar, pada hari inilah terjadi indikasi permainan sepakbola gajah itu,” katanya.

Terkait hasil pertandingan tersebut, ia menyatakan pihaknya akan mengirim nota protes ke pengawas pertandingan. “Kami akan kirimkan nota protes, karena mereka tidak bermain fair,” pungkasnya.