Praktek PETI Marak di Jalur Sungai Kapuas dan Melawi

0
2270
Aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Izin(PETI) Dijalur Sungai Kapuas dan Melawi Hingga saat ini masih berlangsung

LINTASKAPUAS I SINTANG – Praktek Pertambangan Emas Tanpa Izin(PETI) yang terdapat disepanjang aliran sungai Kapuas dan melawi hingga saat ini masih marak. Tak tanggung-tanggung, Ratusan mesin raksasa pengumpul logam Mulia tersebut membentang disepanjang sungai berbaris rapi.

Pemandangan tersebut disaksikan langsung sejumlah awak media Sintang saat melakukan perjalanan menelusuri aliran Sungai Kapuas menuju Desa Nanga Lebang kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang menggunakan Speedboad belum lama ini.

Pertambangan Emas tanpa Izin tersebut sepertinya sudah biasa dilakukan dan beroperasional terang-terangan di tengah sungai meskipun sebenarnya praktek yang dilakukan para pekerja PETI tersebut melanggar hukum. Namun sepertinya tidak ada rasa takut dengan pelanggaran yang dilakukan.

Seperti yang terdapat di diwilayah jalur Sungai Kapuas Desa Simbak Raya kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang, tampak ratusan mesin Raksasa sedang beroperasional dengan kepulan Asap hitam membumbung tinggi membentang panjang dan berbaris rapi ditengah sungai yang tentunya menggangu arus lalu lintas Sungai.

Salah satu warga Desa Simbak Raya yang enggan disebutkan namanya, saat sedang beraktivitas dibantaran sungai mengaku bahwa praktek PETI disepanjang jalur sungai tersebut sudah berlangsung lama dan tidak pernah  ada penertiban.

“ohhhh,,, kalau itu mah, jangan Tanya. Tu sudah berlangsung lama, mana ada yang berani menindaknya, kami warga sekitar disini tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat, “ungkap bapak yang bepropesi sebagai tukang pikul tersebut.

Ia juga menuturkan bahwa pemandangan lanting tambang emas yang berjejer rapi membentang di sungai Kapuas tersebut tidak hanya terdapat di wilayah Desa Simbak raya, juga terdapat disejumlah titik wilayah lainnya.

“Pemandangan seperti ini tidak hanya ada di Desa simbak ini, diwilayah sungai lainnya juga banyak sepert ini, tak terhitung lagi, kalau perkiraan ada sekitar 300 set mesin yang masih beroperasional diwilayah ini.

Patroli dari polairud Sintang bukan tidak pernah melintas dijalur sungai ini. Namun, kalau saya melihat mereka hanya lewat sepintas tanpa ada penindakan, ini menunjukkan bahwa ada indikasi pembiaran, dan menjadi sebuah pertanyaan, ada apa dibalik praktek illegal ini, makanya para pekerja tidak merasa ketakutan lagi, yah… adek-adek sendiri mungkin sudah paham sendiri lah, “tutur nya

Kalau mau lihat kebenarannya, silahkan saja, adek-adek turun melihat secara langsung naik Speed, maka kalian akan melihat sendiri begitu banyaknya lanting-lanting berjejer rapi membentang panjang hampir menutupi jalur lalu lintas air, pungkasnya.