Skandal Pengaturan Skor, Persiwah Mempawah Disanksi 2 Tahun

0
1790
Andi Darmadi, Ketua Komdis Asosiasi Provinsi PSSI Kalbar
Andi Darmadi, Ketua Komdis Asosiasi Provinsi PSSI Kalbar

SINTANG-Komisi Disiplin (Komdis) Asosiasi PSSI Kalbar memberikan sanksi pada Persiwah karena melakukan pengaturan skor. Sanksi tersebut berupa dilarang mengikuti kompetetisi PSSI selama dua tahun. Sanksi berlaku sejak Selasa 4 Oktober lalu.

Sanksi diberikan menyusul nota protes dari Sintang FC yang menuding adanya praktek ‘sepakbola gajah’ ketika pertandingan Persiwah melawan Bengkayang. Dalam laga yang dihelat Minggu (2/10) dan dimenangkan Bengkayang dengan skor 7-0 itu, Persiwah dinilai sengaja membiarkan lawannya mencetak gol mudah untuk menghambat Sintang FC bertanding di final. http://www.lintaskapuas.com/persiwah-mempawah-dituding-mainkan-sepabola-gajah/

Padahal, dari beberapa tim yang berpeluang ke final yakni Sintang, Sanggau dan Persiwah dan Porselama, kans tim dari Bengkayang-lah yang paling tipis. Karena harus menang dilaga pamungkas fase grup putaran dua Liga Nusantara dengan kemenangan 5-0. Diduga sengaja mengalah karena dibobol dengan skor telak, Bengkayang akhirnya maju ke putaran final.

Menurut Andi Darmadi, Ketua Komdis Asosiasi PSSI Kalbar, sanksi tak hanya untuk Persiwah. Tapi, manager, pelatih dan semua pemain Persiwah Mempawah juga tak luput dari sanksi. “Untuk manager dan pelatih sanksinya tiga tahun. Untuk semua pemain Persiwah sebanyak 29 orang yang masuk skuad Liga Nusantara, tidak boleh ikut kompetisi PSSI selama dua tahun,” bebernya.

Ia mengatakan, sanksi dijatuhkan setelah Komdis bersama empat anggota melakukan rapat. Termasuk meminta keterangan pengawas pertandingan dan pihak terkait lainnya. Untuk membahas masalah ini, Komdis bahkan harus bersidang dua kali. “Dan berdasarkan laporan pengawas pertandingan, laga antara Bengkayang melawan Persiwah bermuara ke pengaturan skor,” bebernya.

Ia menegaskan, Komdis yang menangani skandal tersebut independen dan tanpa tekanan atau intimidasi dari siapapun. “Kami juga melihat pertandingan secara langsung. Saat pertandingan itu nampak ada permainan (tidak sportif-red),” tegasnya.

Biasanya, kata Andi, sanksi untuk tim yang melakukan pengaturan skor adalah dilarang mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PSSI selama seumur hidup. “Namun, dengan beberapa pertimbangan, sanksi untuk Persiwah hanya beberapa tahun saja. Mereka juga masih punya hak untuk melakukan banding,” katanya.

“Sanski untuk Persiwah termasuk manager, pelatih dan pemain sudah dikirim ke PSSI Mempawah via email,” sambungnya.

Ia berharap, sanksi tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak yang berkecimpung disepakbola. Agar, selalu menjung tinggi fair play dalam setiap pertandingan. “Saya juga berharap, kejadian yang sama tidak terulang lagi,” harapnya.

Bukan Pertama Kali

Andi Darmadi menuturkan, di kancah pesakbolaan Kalbar, Mempawah tercatat sudah dua kali mendapat sanksi nyaris serupa. “Dulu, Mempawah pernah disanksi tiga tahun. Tapi saya lupa tahunnya,” bebernya.

Sebelum di-skorsing selama tiga tahun pada tahun ini, kata Andi, Mempawah juga pernah menerima teguran keras saat gelaran Liga Nusantara tahun 2016. “Saat itu, ada protes dari Gabsis. Merespon nota protes itu, kami memberikan teguran keras pada Mempawah,” bebernya.