Terbengkalai, Proyek Pembangunan Dermaga Pelindo II Sukabangun Dipertanyakan

0
816
Kondisi dilokasi Proyek Pelindo II Sukabangun, Ketapang, tampak tiang-tiang pondasi terbengkalai. (Foto Istimewa)

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Proyek pembangunan dermaga dan lapangan penumpukan untuk terminal peti kemas di Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) Cabang Pontianak Kawasan Ketapang yang terletak di Desa Sukabangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 45,3 Miliar patut dipertanyakan. Sebab proyek yang dilaksanakan oleh PT. Pratama Godean Jaya tersebut harusnya selesai pada 5 April 2020 sesuai dengan kontrak namun hingga saat ini proyek tersebut tidak selesai dan terbengkalai

Dari pantauan ratusan tiang pancang beton tampak terbengkalai di pinggir sungai pawan, bahkan beberapa tiang pancang sudah ada yang pecah dan rusak serta terlihat bangunan yang berdiri hanya sebatas sisa pengerukan dan penancapan kayu cerucuk untuk penumpukan petikemas belum ditimbun dan dibiarkan begitu saja.

Akibat pembangunan yang tidak diselesaikan tersebut aktivitas bongkar muat kapal menjadi terkendala lantaran pelabuhan tersebut tidak bisa lagi difungsikan secara maksimal.

Satu diantara warga Desa Sukabangun Kecamatan Delta Pawan, Hairul Saleh, membenarkan bahwa proyek tersebut sudah lama dibiarkan terbengkalai begitu saja.

“Hampir setahun yang lalu sudah tidak dikerjakan lagi, alasannya kenapa kita kurang tahu hanya informasi beredar karena ada barang yang dibeli tidak sesuai spek, katanya, Rabu (06/03/2020).

Saleh menjelaskan, bahan untuk pembangunan dermaga yang dimaksud tidak sesuai kontrak adalah tiang pancang beton.

“Ratusan tiangnya yang telah dibeli, dibiarkan begitu saja dan tidak ditancapkan dan akhirnya pembangunan tidak dilanjutkan,” jelasnya.

Namun, diakuinya apakah itu benar atau tidak sebagai penyebab terbengkalainya pembangunan dermaga tersebut, yang pasti saat ini proyek tersebut sudah lama tidak dilanjutkan dan akhirnya menjadi terbengkalai.

Sementara itu, Mantan Pengurus Koperasi TKBM Serba Usaha yang beroperasi dikawasan pelabuhan Sukabangun, Evi Zulkifli menyayangkan terbengkalainya pembangunan dermaga milik Pelindo II (Persero) Cabang Pontianak Kawasan Ketapang yang terletak di Desa Sukabangun, Kecamatan Delta Pawan.

“Karena proyek tersebut anggarannya sangat besar mencapai Rp 45,3 Miliar, namun hingga akhir masa kontrak kerjaan pembangunan dermaga tidak selesai bahkan banyak barang-barang proyek seperti tiang pancang tidak dipasang dan terbengkalai di pinggir sungai pawan,” katanya, Rabu (03/06).

Evi melanjutkan, informasi yang didapatnya ratusan tiang pancang yang tidak terpasang lantaran diduga tidak sesuai spesifikasi dan akibat terbengkalainya pembangunan dermaga tersebut, saat ini aktivitas bongkar muat menjadi terkendala lantaran dermaga yang awalnya terdapat 6 dermaga namun saat ini hanya bisa digunakan 3 dermaga lantaran sisanya tidak terselasaikan pembangunan khususnya dermaga 1,2, dan 3.

“Para buruh disana merasa rugi lantaran penghasilan mereka berkurang sebab biasanya bisa 5 bahkan lebih kapal yang bersandar untuk dilakukan bongkar muat namun saat ini hanya bisa 2-3 kapal saja sedangkan kapal lain akhirnya terpaksa bersandar ke dermaga-dermaga lain yang belum diketahui legalitasnya,” terang warga Sukabangun Dalam tersebut.

Untuk itu, Evi berharap agar pihak terkait yakni Pelindo untuk dapat bertanggung jawab atas terbengkalainya pembangunan dermaga tersebut selain iti Evi meminta agar aparat penegak hukum dapat mengawasi dan memeriksa jika memang terdapat penyimpangan dalam pembangunan tersebut.

“Kalau memang salahnya di pelaksana maka harus tegas diperiksa untuk memastikan dimana letak kesalahannya sehingga proyek tersebut terbengkalai, kita juga minta pihak Pelindo jangan terkesan diam sehingga memunculkan opini negatif di masyarakat lantaran dampak dari tidak selesainya dermaga tersebut banyak warga yang dirugikan,” tegasnya.

Sementara itu, Manager Pelindo Kawasan Ketapang, Bowo saat ditemui di kantor Pelindo kawasan pelabuhan sukabangun sedang tidak berada dikantor, dan saat ditelepon berkali-kali tidak merespon, bahkan pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas oleh yang bersangkutan. (Ags.Fy)