Warga Bangun Gereja Ditengah Ekonomi Anjlok

0
1634
Peletakan Batu Pertama pembangunan Gereja GKII oleh Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med, Ph
Peletakan Batu Pertama pembangunan Gereja GKII oleh Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med, Ph

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan non fisik seperti rohani. Pemkab Sintang sangat mendorong peranan pihak lain seperti gereja untuk membantu pembangunan rohani dan iman.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Sintang H. Jarot Winarno pada saat Peletakan Batu Pertama GKII Kanaan Desa Balai Harapan Kecamatan Tempunak pada Kamis,(22/9)

Ia menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar tetap membangun semangat kerja sama untuk mendirikan bangunan Gereja hingg Selesai. “”Saya memahami pada saat ekonomi masyarakat sedang turun karena anjloknya harga karet. Namun, saya yakin jemaat disini akan mampu membangun gereja baru hingga selesai, “ucap Jarot

Ia juga meminta seluruh masyarakat Sintang agar selalu hidup rukun dan berdampingan antar agama maupun suku. “Saya berharap agar kita jaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat, “tukasnya.

Sementara, Ketua GKII Daerah Sintang Dr. Pdt. Juliono Evendi, M. Th menyampaikan GKII Daerah Sintang membawahi 7 kecamatan dengan 110 gereja. “Sampai pada 2021 kami akan membangun banyak gereja sampai berjumlah 200 gereja sambil terus membangun kerohanian dan iman. Pembangunan fisik gereja harus diimbangi dengan pembangunan iman jemaat yang kuat. Keberadaan gereja diyakini mampu menjadi tempat pembinaan iman yang efektif. Untuk itu, saya mengajak seluruh jemaat untuk gotong royong dan bersama-sama membangun gereja ini” ajak Yuliono Efendi.

Hal senada juga disampaikan, Pengurus pembangunan GKII Kanan, Vikaris Efrata Handika, S. Th bahwa tugas mengurus proses pembangunan gereja baru tersebut mengalami tantangan karena ekonomi masyarakat saat ini mengalami penurunan khususnya hasil pertanian seperti Karet.

““Gereja yang lama berukuran 7 x 12 meter secara fisik sudah tidak layak dan daya tampung yang kurang. Gereja lama akan dipakai untuk pelayanan khusus seperti sekolah minggu dan pertemuan. Kami sudah merencanakan pembangunan gereja baru ini sejak tiga tahun lalu. Kami sudah dibantu Pemkab Sintang untuk memulai pembangunan gereja baru berukuran 10 x 20 meter. Kami akan terus menghimpun dana swadaya jemaat. Target kami 5 tahun kedepan gereja sudah selesai dibangun” terang Efrata Handika.