![Giat Operasi Pekat Oleh Sat SAbhara Polres Sintang](http://www.lintaskapuas.com/wp-content/uploads/2017/04/PicsArt_04-27-05.03.03-300x300.jpg)
LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Sebanyak 15 orang lady companion(LC) wanita pemandu nyanyian di tempat karaoke Romeo Sintang terpaksa di giring ke Mapolres Sintang karena tidak bisa menunjukan identitas diri kepada Anggota Sat Sabhara Polres Sintang yang menggelar Operasi Penyakit Masyarakat(Pekat).
Operasi Pekat tersebut dipimpin langsung Kasat Sabhara Polres Sintang Akp Asep Mustofa Kamil, SH dengan jumlah anggota yang terjun kelapangan sebanyak 40 Personil, berlangsung pada rabu(26/4) Mulai sekitar pada pukul 22.00 Wib – 01.00 Wib dini hari.
Dari sejumlah tempat yang menjadi tujuan operasi Pekat yang digelar oleh Sat Sabhara Polres Sintang tersebut. Aparat berhasil menjaring 31 orang Muda-mudi yang 15 diantaranya merupakan lady companion(LC) wanita pemandu nyanyian di tempat karaoke Romeo Sintang.
Sementara 16 orang lainya terjaring dari beberapa rumah Kos dan Hotel serta penginapan yang diantaranya 2 orang tidak memiliki identitas dan 14 orang merupakan pasangan diluar nikah terjaring saat sedang berduaan didalam kamar kos dan kamar hotel.
Kapolres Sintang AKBP, Suharjimantoro, melalui Paur Sub Bag Humas Polres Sintang, Iptu Hariyanto menyampaikan bahwa operasi Razia penyakit masyarakat(Pekat) yang digelar oleh Sat Sabhara Polres Sintang tersebut digelar sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah kabupaten sintang
“Tujuan utama kita hanya untuk menciptakan situasi Kamtibmas Sintang serta menekan tingginya angka pencurian dengan kekerasan serta pencurian sepeda motor dan perbuatan-perbuatan lain yang melanggar aturan dan ketentuan hukum serta norma yang berlaku.
Ia juga mengatakan 31 orang yang terjaring dalam opersi pekat tersebut langsung digiring ke Mapolres sintang untuk dilakukan pendataan serta diberikan arahan serta peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya kembali.
“31 orang ini sudah kita data langsung dan kita berikan arahan dan pembinaan. Semoga, mereka bisa menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi, “harap Haryanto.