19 Orang TKI Kabur Dari Malaysia

0
2348
Para TKI yang berhasil lari dari Malaysia, mengaku masih trauma karena dikejar-kejar Polisi diraja Malaysia didalam hutan
Para TKI yang berhasil lari dari Malaysia, mengaku masih trauma karena dikejar-kejar Polisi diraja Malaysia didalam hutan

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Sebanyak Sembilan belas orang Tenaga Kerja Indonesia(TKI) Asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja kenegara Malaysia berhasil melarikan diri melalui jalan tikus wilayah Ketungau Hulu Kabupaten Sintang mengaku masih Trauma akibat lari ke hutan –hutan dan di kejar Tentara diraja Malaysia (TDRM).

Mereka melakukan perjalanan dikawasan Hutan Perbatasan selama dua hari untuk sampai di Kawasan Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang. Ke Sembilan Belas orang TKI tersebut saat ini belum dapat di temui karena berada di luar kota Sintang tinggal di rumah penduduk di Kecamatan Kelam Permai Sintang.

Kepala dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trnsmigrasi Kabupaten Sintang Frlorensius Kaha mengatakan  Para TKI ini merupakan Tenaga Kerja Resmi dari penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) asal Profinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“ Paspor para pekerja ini di tahan  oleh perusahaan pemberi kerja di Malaysia sehingga mereka sempat di kejar-kejar polisi Malaysia, sedangkan Gaji mereka tidak di bayarkan oleh perusahaan, “ungkap Kaha kepada wartawan, kemarin.

Para Pekerja yang berusia antara 20 hingga 30 Tahun ini bekerja di Perkebunan sawit Malaysia selama tujuh bulan dan empat bulan terakhir gaji mereka tidak di bayar.

Kaha mengatakan ke 19 TKI ini direncanakan akan di tampung di Sintang  oleh sejumlah perusahaan Sawit setelah pemulihan masa Trauma mereka berakhir. “Mereka tidak ingin pulang kedaerahnya karena tujuan mereka ke Malaysia untuk bekerja, kami akan memfasilitasi pada sejumlah perusahaan sawit  untuk menerima mereka sebagai pekerja, “ Kata Kaha.

Kasus larinya TKI melalui jalur tikus di Perbatasan ini bukan kasus pertama kalinya, sepanjang tahun 2014 Dinsosnakertrans Kabupaten Sintang mencatat ada 4 Kasus serupa terjadi di daerah ini. “Pada tanggal 15 nanti kita akan mengumpulkan mereka di Dinsosnakertrans dengan memberikan alternative bila mereka tidak mau pulang kedaerahnya, pada dasarnya pihak pemerintah profinsi menyatakan siap memulangkan mereka ke daerah masing-masing seandainya mereka berkeinginan pulang saat ini,” Pungkas Kaha.( Hery Lingga)