Harga Karet Terjun Bebas, ini Solusi dari Wakil Bupati

0
2498
Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM
Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Sumber penghasilan utama Masyarakat Kabupaten Sintang selama ini berasal dari Perkebunan Karet dan Sawit. Namun saat ini kedua komuditas tersebut tak bisa diandalkan lagi karena harganya terjun bebas.

“Kondisi inilah yang membuat kelesuan ekonomi dan berdampak sangat luas. Untuk itu, perlu didorong agar masyarakat segera memiliki sumber penghasilan lain yang sama menjanjikan masa depan, salah satu pengembangan komoditas lada yang masif dan terorganisir, “ungkap Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM kemarin.

Ia mengatakan, solusi yang mungkin masih bisa dikembangkan dan selama ini sudah mulai ditinggalkan masyarakat adalah bercocok tanam Lada.

“Hingga saat ini masyarakat yang belum meninggalkan pertanian itu adalah masyarakat yang mendiami jalur Sungai Ketungau dan mereka sudah banyak yang sukses dengan mengembangkan lada ini sehingga kita bisa belajar ke sana untuk dikembangkan di kecamatan lain.

Ia juga mengatakan bahwa Lada saat ini juga menjanjikan ekonomi yang baik karena harga lada putih saat ini bisa mencapai 170 ribu. Ekonomi petani lada sudah terbukti mampu bertahan disaat harga karet dan sawit sedang anjlok.” terang Askiman

Untuk itu, Askiman mengajak lembaga keuangan seperti Credit Union bisa mengambil perannya dalam rangka memulihkan perekonomian masyarakat (anggotanya) demi kesejahteraan masyarakat dan Credit Union. Pengembangan komoditas baru ini sangat baik, apalagi jika suatu saat jika harga karet dan sawit kembali tinggi, maka masyarakat Kabupaten Sintang akan memiliki tiga sumber penghasilan utama yang sama menjanjikan.

“lembaga keuangan seperti CU juga bisa mendorong anggota khususnya dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kualitas karet yang dihasilkan petani, dan tidak mengejar jumlah timbangan semata. Karena kualitas karet yang baik yang akan bisa bersaing di pasar internasional. Kalau kualitas karet yang dihasilkan petani Sintang dan Indonesia umumnya masih rendah maka pembeli akan beralih ke negara penghasil karet lain seperti Thailand” terang Askiman.

Askiman juga menyampaikan dukungan penuh kepada Credit Union untuk berkembang dengan sehat di Kabupaten Sintang sehingga Rapat Anggota Tahunan menjadi forum yang baik untuk evaluasi dan perbaikan.

“saya berharap seluruh pengurus Kopdit Bima untuk tidak fokus memperhatikan pelayanan keuangan kepada anggota, tetapi mulai membina anggota menjadi pelaku usaha yang produktif. Pengembangan ekonomi rakyat menjadi perhatian Pemkab Sintang, SKPD yang tergabung dalam bidang persemakmuran akan lakukan evaluasi dan merancang program pembinaan ekonomi masyarakat. Kita akan data dan kembangkan potensi setiap kecamatan dan desa yang ada” tambah Askiman.