SINTANG-Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, banyak faktor penyebab kerusakan jalan di Sintang. Selain penanganan jalan oleh pemerintah baru dimulai, kondisi ini ditambah lalu lintas barang hasil kebun yang sangat masif.
“Makanya kedepan, untuk memperbaiki jalan kami akan meminta investor perkebunan berpartsipasi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Nah, ditahun kedua pemerintah ini, kami akan lebih tegas pada infastruktur perkebunan agar membantu merawat dan menjaga jalan,” tegasnya.
“Karena, dengan muatan perusahaan hingga 12 ton, sementara kekuatan jalan hanya 5-6 ton saja, tentu ndak bakalan mampu,” katanya.
Khusus untuk jalan di poros selatan, Jarot bersyukur sudah bisa ditempuh melalui jalur darat. Bahkan beberapa bulan lalu, 27 mobil berhasil tembus ke Kemangai Kecamatan Ambalau. “Selama ini belum bisa tembus ke sana. Namun ada dua titik yang rusak, yakni di jembatan Kehange dan akses Kehange-Kemangai yang belum bagus,” bebernya.
”Ini akan dituntaskan dengan membangun jembatan Kehange dan perbaikan ruas Kehange-Kemangai. Bahkan, kami akan membuka jalan baru dari Kemangai menuju Desa Jabai dan Desa Purun,” jelasnya.
Jadi, kata Jarot, ditahun pertama pihaknya berkosentrasi segera menangani kegawatdaruratan infrastruktur dasar dan kegawatdaruratan ekonomi masyarakat.
“Syukurlah sekarang ini harga komoditas mulai merangkak naik, contohnya karet. Harga sawit juga mulai bagus. Tapi, kami tetap berusaha meminimalisir ekonomi biaya tinggi, makanya penanangan infrastruktur terus dilakukan,” katanya.
