LINTASKAPUAS.COM,SINTANG-Dies Natalis Yayasan Nusantara Indah ke-29 dan STKIP Persada Khatulistiwa ke-9, panitia menggelar aneka lomba. Kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan balon saat upacara pembukaan di kampus STKIP Persada Khatulistiwa, Rabu (15/10).
Ketua Panitia, Benidiktus Ege mengatakan, lomba yang dilaksanakan menyambut Dies Natalis Yayasan Nusantara Indah dan STKIP Persada Khatulistiwa adalah volley ball tingkat SMA dan Perguruan Tinggi, basket tingkat SMA, futsal tingkat perguruan tinggi dan sepakbola mini tingkat SMP. Ada juga lomba pidato, menulis cerpen dan melukis untuk SD dan SMP. “Kegiatan dimulai tanggal 15 Oktober hingga 8 November 2014. Jumlah peserta secara keseluruhan ada 38 sekolah dan pergurun tinggi ,” jelasnya.
Andreas Sangu, pengurus yayasan Nusantara Indah dan Badan Pendidikan Karya Bangsa mengatakan lomba yang dilaksanakan oleh panitia bukan sekedar iseng. Tapi bertujuan untuk membangun keakraban dan persaudaraan. “Makanya, saya meminta seluruh peserta lomba bersikap sportif,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, Andreas juga menceritakan sejarah berdirinya persekolahan Nusantara Indah dan STKIP Persada Khatulistiwa. Menurutnya, pendirian lembaga pendidikan tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan yang layak serta untuk mencerdaskan bangsa. “Pada tahun 80-an, jumlah sekolah masih sedikit, sementara animo untuk menempuh pendidikan cukup tinggi. Kemudian tercetuslah ide membangun sekolah. Kemudian, pada tahun 2005, dilanjutkan dengan pendirian STKIP. Kami memandang, dengan pendidikan kita bisa meningkatkan kesejahteraan dan memajukan bangsa,” jelasnya.
Ketua STKIP Persada Khatulistiwa, Rafael Suban Beding mengatakan Dies Natalis Yayasan Nusantara Indah ke-29 dan STKIP Persada Khatulistiwa ke-9 merupakan momentum untuk merefleksikan diri serta berbuat lebih baik untuk dunia pendidikan. “Momen menuju 30 tahun Yayasan Nusantara Indah dan 10 tahun STKIP Persada Khatulistiwa menjadi bahan renungan kami untuk mengevaluasi diri dan mengoptimalkan pelayanan pendidikan,” katanya.
Terkait pelaksanaan lomba, ia menyatakan pihaknya tak ingin mahasiswa dan pelajar hanya fokus pada pelajaran formal saja. Mengingat, bidang informal seperti olahraga dan seni juga sangat penting. “Kami tidak ingin siswa tertekan dengan kegiatan akademis yang monoton di kelas. Nah, lomba seperti ini merupakan salah satu bagian penting untuk pengembangan diri,” pungkasnya.
