SINTANG-Pengadilan Negeri Sintang menggelar sidang lanjutan kasus mutilasi anak dengan terdakwa Petrus Bakus, Senin (5/9). Sidang tersebut menghadirkan tiga orang saksi. Yakni atasan Petrus Bakus, Kasat Intel Polres Melawi AKP Amad Kamiludin, Pastur Kariono dan saksi ahli dari Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong.
Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim PN Sintang Edy Alex Serayok. Jaksa Penuntut Umum diwakili Budi Susilo, Andi Tri Saputro dan Aan. Sedangkan Petrus Bakus didampingi tiga kuasa hukum. Salah satunya Samuel Sihotang dan Akiung.
Dalam kesaksiannya, atasan Bakus yakni Kasat Intel Polres Melawi, AKP Amad Kamaludin mengatakan keseharian bawahannya normal seperti anggota polisi lain. Tidak ada yang aneh sama sekali. “Ketika ada tugas ia dikerjakan dan tidak pernah membangkang. Ia normal seperti anggota lain. Namun ia agak pendiam,” bebernya.
Selama bertugas pula, kata Amad Kamaludin, dirinya juga tidak pernah melihat perilaku Petrus Bakus yang mencurigakan. Namun, Bakus pernah bercerita mengenai rumah tangganya. “Ia bilang susah tidur karena ada masalah dengan istri. Ia juga bilang istrinya cemburuan. Apalagi kerja intel siang dan malam,” bebernya.
Ditanya apakah Petrus punya wanita lain, ia mengaku tidak tahu. Jawaban yang sama juga ia sampaikan terkait kemungkinan istri memiliki pria lain. “Saya juga tidak pernah dengar mereka ribut. Sebelum kejadian, ia sempat main ke rumah dan membawa anaknya. Saat itu tidak banyak yang dibicarakan. Saya tanya sehat? Dia jawab sehat ndan,” sambungnya
