LINTASKAPUAS.COM,SINTANG – Berkemeja putih kebiruan dengan dasi bermotif, pria itu bergegas turun dari mobil menuju warung sederhana di pasar sementara, Rabu (7/1), kemarin. Waktu menujukan pukul 11.55 WIB. Tanpa sungkan, ia duduk diwarung yang menjual lontong dengan meja kursi sederhana khas pasar.
Pria itu adalah Bupati Sintang, Milton Crosby. Jika sejumlah pejabat publik enggan mencicipi makanan warung, lainnya halnya bapak tiga anak ini. “Saya memang menyukai makanan sederhana ketimbang masakan restoran. Rasanya lebih pas,” kata Milton sambil menyantap makannya dengan lahap.
Menurut Milton, kegemarannya makan makanan sederhana sudah dilakoninya sejak dia menjadi PNS biasa. “Dulu, saat pegawai biasa belum punya duit untuk beli makanan mahal. Akhirnya saya memilih lontong. Lebih terjangkau, rasanya juga enak. Ketika saya menjadi camat dan bupati, kebiasaan itu tetap tak berubah,” bebernya.
“Saya berkunjung ke warung lontong ini sejak bapaknya jadi penjual, hinga kini usaha tersebut diteruskan oleh anaknya. Dulu, warung ini di pasar Inpres. Karena terbakar, sejumlah pedagang relokasi sementara ke sini. Termasuk warung yang menjual lontong keseukaan saya ini,” sambungnya.
Ia mengatakan, selain kerap mengunjungi warung yang menjual lontong sayur di pasar sementara, ia juga kerap makan bubur di depan RSUD Ade M Djoen Sintang.
Siti Nurjanah, pemilih warung lontong mengatakan masakan tersebut sudah dijual oleh keluarganya selama tiga generasi. “Dulu datok dan ayah saya yang jualan. Sekarang saya melanjutkan. Pak Bupati sejak dulu memang sering berkunjung, bahkan sejak masih di Pasar Tandok,” katanya.
H Mahyudin, warga yang menemani Bupati Sintang santap siang diwarung itu mengatakan, sosok Bupati Sintang yang dikenalnya adalah pria yang sederhana dan apa adanya. “Sejak dulu sikapinya tetap merakyat seperti ini, tidak pernah berubah,” katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Jamal, warga lainnya. Menurutnya, ia lebih sosok Milton Crosbu ketimbang Bupati. “Itu karena sikapnya yang ramah dan tidak membeda-bedakan,” katanya.
