LINTASKAPUAS.COM, SINTANG- Upaya penanggulangan Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sudah KLB dikabupaten Sintang, management Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade Moch Djoen, berkoordinasi dengan P2KL Dinas Kesehatan Sintang menggelar fogging atau pengasapan di lingkungan/area rumah sakit.
Fogging ini merupakan salah satu program RSUD dalam menjaga kesehatan lingkungan rumah sakit. Sekaligus upaya mencegah penyakit demam berdarah serta memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti, “ungkap Kepala bidang (Kabid) Pelayanan RSUD Ade Moch Djoen, Kasino kepada wartawan, senin(1/9)
kasino menatakan bahwa pelaksanaan fogging di RSUD Sintang tersebut dilakukan terlebih dahulu menginformasikan kepada seluruh pasien dan keluarganya, agar tidak menimbulkan kekhawatiran keluarga pasien terhadap asap fogging yang dihirup.
“pemeberitahuan pelaksaan Fogging ini sudah kita sampaikan pada jumat kemarin, asap fogging tidak berbahaya, hanya tidak sedap saja baunya, untuk itu kita sudah antisipasi dengan membawa seluruh pasien ke ruang terbuka dan memberikan masker,”katanya.
Selain Fogging, pihak rumah sakit juga menggelar gotong royong untuk menguras dan menaburkan abate pada setiap wadah air yang terdapat di RSUD. “Kita juga berkonsultasi dengan para dokter, dan sepakat hari ini seluruh kegiatan pencegahan DBD kita lakukan sekaligus, agar nyamuk berpindah ke ruangan lain. Waktunya pun kita pilih saat nyamuk ayges agepty aktif keluar, sekitar pukul 09.00 pagi,”ujarnya
Ia menambahkan, dalam pencegahan penyebaran penyakit DBD dikabupaten Sintang, Pihak Rumah sakit aka terus melalukan koordinasi dengan semua elemen masyarakat ” Masyarakat tidak perlu khawatir, kami selalu siap menangani DBD, dengan menyiagakan dokter dan obat-obatan,”jelasnya.
Selain itu, ia juga mengajak kepada warga masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal. Sebab menurutnya, lingkungan yang bersih dapat menghindarkan kita dari ancaman penyakit.
Terpisah, Kepala Bidang P2KL Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi menuturkan bahwa penyebaran penyakit DBD bisa terjadi kapan dan dimana saja tak terkecuali juga di Rumah sakit. ” sala satu tempat yang rawan penyebaran DBD itu berasal dari lingkungan yang kurang bersih sehingga dijadikan nyamuk sebagai tempat bersangang dan berkembang biak, “jelas Darmadi..
ia juga mengatakan Dalam melakukan pengasapan di lingkungan RSUD Ade Moch Djoen ini, pihaknya yang berkoordinasi dengan management rumah sakit mendapatkan laporan adanya indikasi penularan di area RS. “langkah cepat melakukan fogging di area RSUD ini karena permintaan dari pihak manajemen karena ada indikasi penularan diwilayah tersebut, Kata Darmadi
ia juga menambahkan, penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) memang cukup besar, yang tiap minggunya selalu menunjukan peningkatan jumlah angkanya. Secara keseluruhan 232 kasus DBD yang terdapat di Kabupaten Sintang, bahkan saat ini sudah menelan korban meninggal dunia sebanyak tiga jiwa. ” Kita harap tidak memakan korban lagi,”ungkapnya.
Berbagai upaya, lanjut Darmadi telah dilakukan pihaknya dalam mencegah dan memberantas penyebaran kasus DBD ini, mulai dengan melakukan penyuluhan, fogging dan pembagian serbuk abate. Namun cara tersebut tidak akan efektif bila warga masyarakat tidak peduli akan kasus ini. ” Masih ada warga masyarakat yang enggan rumahnya di fogging dan menabur serbuk abate,”katanya.
ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sintang agar selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan disekitar tempat tinggal dengan melalui budaya 3 M. “pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan disekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing warga dengan cara 3 M yakni, menguras, mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air hujan serta menebarkan Abate disetiap tempat penampungan air.(Hery Lingga)