DBD Ancam Kapuas Hulu

0
2231

170 Penderita, Satu Meninggal

nyamuk Aedes Aegypti 4LINTASKAPUAS.COM, KAPUAS HULU-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, Harisson mengingatkan masyarakat akan bahaya demam berdarah masih yang mengancam, terlebih di musim penghujan saat ini. Penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu sulit dihilangkan jika masyarakat tidak proaktif meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungannya.

“Setelah KLB, itu sulit di nol kan. DBD tetap selalu ada, karenanya masyarakat mesti selalu waspada dan meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M atau 4m plus. Menguras, menutup, mengubur dan memantau tempat yang berpotensi berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti serta menabur bubuk abte pada tempat penampungan air,” tutur Harisson.

Nyamuk Aedes Aegypti, kata Harisson, berkembang pada lingkungan yang tidak bersih, untuk itulah kebersihan lingkungan mesti diperhatikan. Selama ini ada kesan masyarakat sendiri yang tidak peduli dengan kebersihan, sehingga mendorong atau memberi kesempatan nyamuk Aedes Aegypti hidup dan berkembang biak, oleh karena itu jika nyamuk Aedes Aegypti sudah ada sulit untuk dihilangkan.

“Sepanjang tahun 2014 ini, per 15 Desember sudah ada 170 penderita. Satu orang diantaranya telah meninggal dunia. Kejadian terbanyak di kecamatan Putussibau Utara yakni 92 penderita, kemudian kecamatan Putussibau Selatan ada 26 penderita, Embaloh Hilir 6 penderita, Mentebah 5 penderita, nanga kalis 4 penderita, boyan tanjung 4 penderita bunut hilir dan Selimbau 3 penderita,” terangnya.

Mantan Direktur RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau ini menjelaskan, untuk kecamatan hulu gurung, seberuang dan semitau masih terhitung minim, masing-masing 1 penderita DBD. Sedangkan untuk daerah yang masih terhitung aman adalah kecamatan bunut hulu, pengkadan, suhaid, silat hilir, bika, jongkong, Embaloh Hulu dan empanang, hanya saja masyarakat mesti lah tetap waspada.

“Saya tegaskan lagi, kalau sudah ada nyamuk Aedes Aegypti disatu daerah atau sudah ditetapkannya KLB dua kali lipat, nyamuknya sulit dihilangkan. Kecuali masyarakat benar-benar menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M atau 4M plus. Jika ada keluarga yang demam panas tinggi segera bawa kerumah sakit atau puskesmas terdekat, dan segera periksa darahnya,” tegas Harisson.

Lebih lanjut Harisson menambahkan, pada pawai budaya beberapa waktu lalu, Dinkes kapuas hulu menyampaikan pesan moral melalui miniatur nyamuk Aedes Aegypti yang pasang di atas mobil dan di arak keliling kota. “Melai patung nyamuk Aedes Aegypti yang kami buat, kami ingin masyarakat kapuas hulu menangkap pesan bahwa wabah DBD masih mengancam dan berbahaya,” jelasnya.