LINTASKAPUAS I SINTANG – Harga komoditi sawit dan karet sebagai penghasilan masyarakat Petani Sintang saat sungguh menyedihkan. Kondisi tersebut mendapat sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang karena sudah berlangsung lama. Dan meminta pemerintah agar segera mencari solusinya.
“Kalau kita mendengar harga Sawit dan Karet saat ini Anjlok, sungguh sangat memperihatinkan, oleh sebab itu, kita meminta pemerintah kabupaten Sintang agar segera mencari solusi untuk menanggulangi persoalan harga kedua komoditi tersebut,” Heri Jamri, kepada sejumlah Awak media Sintang, belum lama ini.
Politisi Partai Hanura ini meminta kepada pemda untuk mengatasi persoalan ini dengan cepat. Harus ada solusinya. “Kami usulkan untuk perusahaan yang tidak kooperatif dan tidak ada perhatian kepada petani, kalo perlu dicabut izinnya. Kami sarankan adanya pembentukan Badan Usaha Milik Daerah di bidang pabrik kelapa sawit,” jelasnya.
Legislator Daerah pemilihan Wilayah Ketungau ini meminta kepada Bupati Sintang agar segera membuat perbub mengenai harga sawit dan karet khusus di Kabupaten Sintang. “Kami juga meminta kepada bupati untuk membuat peraturan bupati mengenai tata niaga harga sawit dan karet di Kabupaten Sintang, sehingga ada ketetapan harga di dalam aturan tersebut,” pintanya.
Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir ini petani perkebunan sawit dan karet di wilayah Kabupaten Sintang terus mengeluh, pasalnya harga buah sawit sampai saat ini dari petani pada kisaran harga Rp800,- perkilonya, sedangkan untuk getah karet kisaran Rp8,2 ribu perkilonya. “Harganya turun naik dan tidak tetap,” kata Syamsudin satu di antara Petani Sawit dan Karet di Kecamatan Binjai Hulu.
Olehkarenanya, Syamsudin berharap Pemerintah Kabupaten Sintang agar dapat mencarikan solusi terkait kedua harga komoditi tersebut. ” Kalau bisa harganya naiklah. Jangan merosot. Kami makan apa,”pungkasnya.