LINTASKAPUAS.COM- Melawi, Sebanyak enam orang warga Kabupaten Melawi diduga meninggal karena terkena virus Rabies akibat gigitan anjing. Kondisi tersebut diharapkan medapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Melawi.
Meski demikian, peemerintah belum bisa memastikan apakah keenam warga yang meninggal tersebut meninggal akibat virus Rabies dari gigitan anjing tersebut. Pasalnya, pemerintah kesulitan untuk mengambil sample agar bisa melakukan uji lab memastikan anjing yang menggigit warga itu terkena rabies atau bukan.
Langkah antisipasi untuk mencegah kasus tersebut terulang kembali, pemerintah langsung menggelar vaksinasi kepada anji peliharaan warga.
Wakil bupati Melawi Panji, usai memimpin rapat koordinasi penanganan rabies bersama dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Kalbar, dinas pertanian dan peternakan, serta dinas kesehatan di ruang kerjanya, (8/1),.
ia mengatakan kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Melawi merupakan wabah serius yang perlu mendapatkan penanganan secara maksimal oleh dinas pertanian dan peternakan serta dinas kesehatan. “Saya minta dinas pertanian dan pertenakan dengan dinas kesehatan segera melakukan koordinasi hasilnya kalau bisa diserahkan kepada kami besok,” katanya.
Koordinasinya tersebut, kata Panji, menyangkut upacaya penanganannya seperti apa, sehingga pemerintah bisa mendukung dari sisi anggaran. Kata Panji, pemkab akan menunggu penyesuaian dari DPRD.
“Kita lihat masih ada celah untuk penganggarannya, karena ini darurat. Sasaran dari kegiatan ini harus langsung menyentuh kepada masyarakat. Karena objek yang tepat adalah masyarakat. Kita akan data keluarga yang memelihara anjing, nantinya kita bisa kita berikan tindakan,” katanya.
Data dari dinas kesehatan Melawi, menyebutkan, sampai dengan saat ini sudah ada 46 warga yang menjadi korban gigitan anjing gila, enam diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Data yang kami terima ada 42 orang, namun kabarnya ada empat warga yang lagi yang menjadi korban namun belum kita terima laporannya. Korban tersebut tersebar di empat kecamatan, Tanah Pinoh, Sokan, Sayan, Tanah Pinoh Barat,” kata Simson.
Simson mengungkapkan, sejumlah warga yang telah menjadi korban tersebut saat ini sudah dilakukan imunisasi. Sedangkan dari dinas pertanian dan peternakan nantinya juga akan melakukan vaksi terhadap anjing milik warga.
“Kalau kita fokus penanganannya pada manusia, sedangkan kawan di dinas pertanian dan peternakan adalah dari hewannya, kita sendiri sudah bergerak cepat,” katanya.
Sebelumnya, dinas kesehatan Melawi belum yakin dengan adanya kasus rabies di Kabupaten Melawi. Mereka menganggap sejumlah warga yang meninggal pasca gigitan anjing dianggap kebetulan.
“Sebenarnya bukan karena kita tidak yakin, namun karena belum ada penelitian secara ilmiah yang membuktikan itu adalah positif rabies, yang menyatakan itukan dari dinas pertanian dan peternakan, namun demikian dalam penanganannya kita tidak melihat apakah mereka positif atau tidak,” katanya. (Irawan)