LINTASKAPUAS.COM,SINTANG- Penghentian kurikulum 2013 (K13) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan disambut positif oleh guru di Bumi Senentang. “Mereka senang kurikulum 2013 dihentikan. Apalagi diganti dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah mereka kuasai,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu.
Menurutnya, respon positif yang ditunjukan para guru tidak terlepas dari banyaknya kendala dalam pelaksanakan kurikulum 2013. Yakni belum lengkapnya buku dan banyaknya guru yang belum mendapat pelatihan. “Karena kendala itu pelaksanaan kurikulum 2013 dilaksanakan apa adanya. Di Sintang, buku semester I yang sudah datang sekitar 50 persen sedangkan buku semester II baru datang. Sementara guru yang sudah mendapatkan pelatihan sekitar 80 persen,” bebernya.
Lukman menuturkan, meski guru yang mendapat pelatihan pelatihan cukup banyak, tidak sediikit diantara mereka bingung mengaplikasikan kurikulum 2013. “Terus terang, saya juga ragu pelatihan itu optimal, karena banyak guru mengeluh sulit melaksanakannnya, terutama terkait aspek penilaian,” katanya.
Mengenai buku Kurikulum 2013 yang sudah terlanjur dikirim ke Sintang, Lukman mengatakan tidak masalah. Karena, ada beberapa buku yang bisa digunakan untuk mendukung sistem pembelajaran menggunakan KTSP. “Saya sudah mengintruksikan buku K13 yang tidak dipakai supaya disimpan dulu. Karena bisa digunakan lagi apabila K13 diterapkan lagi,” katanya.
Surat resmi penghentian K13 oleh Mendiknas sudah diterima Dinas Pendidikan Sintang. Instruksi penghentian kurikulum diterbitkan dalam bentuk Permendikbud No : 160 tanggal 11 Desember 2014. “Dengan adanya surat tersebut, K13 resmi diganti KTSP mulai Januari 2015. Dengan perhentian itu, Kabupaten Sintang otomatis patuh, mengingat tidak ada sekolah yang menjadi pilot project,” katanya.