Hari Disabilitas Internasional, Senen Bangga SLBN 25 Sintang Gelar Expo ABK

0
175
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang, Senen Maryono

LINTAS KAPUAS | SINTANG –Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 25 Sintang menggelar Expo Anak-Anak Istimewa Berkebutuhan Khusus di halaman SLB Negeri Sintang, Sabtu (03/12/2022).

“Kegiatan ini digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember setiap tahunnya,” ujar Kepala SLB Negeri 25 Sintang, Nur Rohmah.

Kepala SLB Negeri 25 Sintang menjelaskan ada banyak keterampilan yang ditampilkan pada expo tersebut salsah satunya adalah kerajinan tangan yang dilakukan oleh peserta didik di SLB Negeri 25 Sintang.

“Kita menampilkam kerajinan tangan yang tentunya harus diketahui oleh masyarakat luas. Ini membuktikan bahwa mereka adalah anak yang luar biasa yang talentanya juga luar biasa,” ucapnya.

Kepala SLB Negeri 25 Sintang ini juga mengungkapkan bahwa tak hanya menampilkan kerajinan tangan, pihaknya juga menampilkan beberapa kebolehan peserta didiknya dalam membaca puisi, paduan suara, dan juga fashion show.

“Mereka juga menampilkan Pencak Silat. Ini adalah suatu hal yang harusnya diapresiasi oleh dunia luar,” tuturnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengaku bangga dengan apa yang telah dilakukan dan dicapai oleh warga SLB Negeri 25 Sintang yang telah berupaya menyusun dan menggelar acara peringan Hari Disabilitas Nasional ini dengan sangat baik dan menyentuh hati.

“Saya katakan warga sekolah karena tidak mungkin kegiatan ini bisa digaungkan dengan demikian jika tidak mendapatkan dukungan dari banyak pihak terutama orangtua peserta didik SLB Negeri 25 Sintang. Untuk itu, saya pribadi mengucapkan terimakasih dan bangga atas segala hal yang sudah dilakukan,” katanya.

Legislator Daerah Pemilihan Sintang Kota ini berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan dengan tujuan memupuk rasa percaya diri peserta didik untuk terus tampil dan berkarya sebagaimana mestinya tanpa harus malu dengan dunia luar.

“Dukungan kita tentunya harus lebih besar untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Meski sadar itu tak mudah namun bukan berarti tak mungkin dilakukan,” pungkasnya.