Ini Penyebab Harga Cabai Mahal

0
1661

cabe_faqsSINTANG-Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UKM) Sintang, Sudirman mengatakan bahwa harga cabai ditingkat pedagang belum sepenuhnya normal. Jika sebelumnya tembus Rp150 ribu per kilogram, sekarang bertahan dikisaran Rp120 ribu per kilogram.

“Minggu ini bertahan dikisaran Rp120 ribu per kilogram, belum bisa dibawah Rp100 ribu,” kata Sudirman, kemarin. “Menurut perkiraan pedagang di pasar, minggu depan harga cabai mungkin sudah turun dibawah Rp100 ribu,” katanya.

Ia mengatakan, tingginya harga cabai disebabkan beberapa hal. Diantaranya produksi gagal, baik petani di Pulai Jawa maupun lokal. “Di Sintang, salah satunya penghasil cabai adalah Desa Pakak. Setelah kami cek, produksinya memang berkurang. Selain pengaruh cuaca, juga sebabkan masyarakat mulai beralih usaha. Jika sebelumnya menanam cabai, kini budidaya lada karena dinilai lebih menjanjikan,” bebernya.

Mantan Camat Sintang ini menyatakan perlu sinergi antara semua pihak agar harga cabai terjangkau dan tidak melambung tinggi di pasaran. Salah satunya dengan membina petani cabai dengan maksimal. “Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menanam cabe, minimal untuk konsumsi keluarganya sendiri,” katanya.

“Kalau setiap Kepala Keluarga (KK) menanam sendiri di pekarangan rumah dan berhasil, secara otomatis mengurangi kebutuhan secara umum. Disamping itu, harus ada daerah yang dijadikan sentra cabai. Kemudian dibina dengan baik, penuhi kebutuhan infrastruktur maupun saranan pendukung lainnya,” katanya.

“Kami Disperindagkop dan UKM hanya bisa bertindak paska petani melakukan panen. Makanya perlu sinergi dengan sejumlah pihak,” pungkas Sudirman