LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Masyarakat Kabupaten Sintang yang betempat tinggal disepanjang jalan Tugu Karet Simpang Pinoh Kecamatan Sungai tebelian hingga persimpangan tugu Beji jalan Kelam Sintang dipastikan akan lebaran bersama dengan debu jalan serta lumpur.
Pasalnya, meskipun pemenang tender untuk perbaikan jalan akses negara yang menghubungkan tiga kabupaten tersebut sudah ada, tapi hingga saat ini tak kunjung di kerjakan. Yang mengakibatkan sejumlah warga kesal. Sebagai bentuk protes, warga memasang sejumlah poster dengan kata-kata yang tidak lajim serta menanam sejumlah pohon dijalan rusak tersebut namun, sepertinya tidak membuahkan hasil.
Tak kunjung adanya hasil dari protes yang disampaikan oleh warga tersebut, sejumlah kalangan masyarakat yang tergabung dalam Laskar Merah Putih Bumi Senentang menyampaikan protesnya dengan menggelar aksi penimbulan jalan menggunakan pasil campur tanah sehingga apabila musim kemarau maka kondisi jalan tersebut akan berdebu dan jika musim penghujan akan berlumpur.
Meski demikian, bentuk perhatian dari pemerintah juga tak menggubris aksi protes tersebut, bahkan pemerintah terkesan tutup mata dengan kondisi tersebut, pada hal akibat dari kerusakan jalan tersebut tidak hanya mengganggu aktifitas para pengguna jalan akan tetapi juga akan membahayakan kesehatan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal disepanjang jalan tersebut karena banyaknya debu.
“kondisi jalan seperti ini, kami tidak hanya dirugikan dari satu hal saja, akan tetapi kondisi jalan seperti ini juga berdampak buruk bagi warga kota sintang yang bertempat tinggal disepanjang jalan ini, pasalnya warga yang berdomisili disepanjang jalan rusak tersebut tentunya akan menghirup debu setiap harinya, bahkan kita juga akan ektra untuk membersihkan rumah akibat debu yang ditimbulkan yang juga akan hinggap masuk rumah, “hal tersebut diungkapkan langsung oleh Zulkifil saat bertemu dengan wartawan kemarin.
Menurut Zulkipli bahwa perbaikan jalan Simpang tugu karet-simpang tugu beji sintang yang merupakan jalan strategis nasional sebenarnya sudah bisa diselesaikan akwal tahun 2015, hanya saja karena dalam proses pembangunan tersebut pelaksana proyek tersebut sempat kesandung kasus hukum yang mengakibatkan jalan tersebut trak kunjung dilanjutkan.
“kalau tidak salah, sebelum-sebelumnya proses perbaikan jalan tersebut sudah berjalan sejak tahun 2014, hanya saja saat ini tak kunjung dikerjakan oleh phak kontraktor karena sempat tersandung kasus hukum. “dulu, proses perbaikan jala n tersebut sudah berjalan. Namun, tidak tahu apa masalahnya membuat jalan tersebut terhenti pekerjaannya, dan informasinya akan mulai dikerjakan setelah lebaran selesai, “jelas Zulkifli.
Hal senada juga disampaikan oleh Nazir, Warga Desa Baning Kota sintang, mengaku sangat kecewa dengan tak kunjung adanya lanjutan perbaikan jalan tersebut. Kondisi tersebut cukup membuat dirinya rugi sebab usahanya harus tutup. “kita tidak mungkin buka dalam kondisi jalan seperti ini, pasalnya jika kita buka maka yang ada debu masuk semua, “ucapnya dengan kesal.
Ia juga mengaku kesal dengan pemerintah daerah sintang karena sama sekali tidak memperhatikan warganya yang jelas – jelas menderita akibat debu jalan yang setiap harinya bertebangan akibat kenderaan yang lalu lalang. “kalau memang pemerintah Kabupaten Sintang ini bisa mengerti dengan kondisi rakyatnya, paling tidak melihat kondisi seperti ini seharusnya bisa mengambil langkah dengan cara menyiram jalan berdebu tersebut, Dinas kebersihan kan memiliki alat tersebut, “ujar Najir.