LINTASKPAUAS.COM-SINTANG, Kapal Bandong yang mengangkut Sembako dari Kota Sintang menuju Kecamatan Ketungau tengah Meledak usai melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak(BBM) di Stasiun Bahan Bakar berjalan(SPBB) PT Barito Utama kalbar Milik Hj. Tuti di perairan Sungai Kapuas Sintang.
Peristiwa ledakan Kapal Bandong Milik Akiong tersebut terjadi pada, senin(25/4) sekitar pukul 11.00 Wib yang mengakibatkan tujuh orang mengalami luka bakar yang cukup serius sehingga harus dilarikan kerumah Sakit Ade M Djoen Sintang.
Tujuh orang yang menjadi korban ledakan tersebut yakni, 1. H. Rendi(50), Suami dari Pemilik PT. Barito Utama Kalbar, 2. Yosef(36), 3. Syarif Efendi(47) 4. Syabulo(30) 5. Agustinus(26) 6.Akiong(42) dan 7. Suwan(35).
Dari tujuh orang yang menjadi korban ledakan Kapal Motor jenis Bandong tersebut, tiga orang diantaranya terpaksa di rujuk ke Rumah sakit Mitra Medika Pontianak karena mengalami luka yang cukup serius yakni H. Rendi. Yosef, dan Akiong menggunakan Jalur darat.
KasatpolAir, Fahri Gunawan menjelaskan Cronologis awal terjadinya ledakan tersebut ketika Kapal Motor Jenis Bandong tujuan Merakai kecamatan Ketungau Tengah yang dikemudikan oleh Akiong bersandar di SPBB diperairan sungai Kapuas untuk mengisi BBM jenis Solar dari Ponton Barito ke Kapal pengangkut Sembako tersebut.
“Setelah pengisian BBM, timbul percikan Api dari mesin KM bandong dan pada saat itu ABK langsung memutuskan Tali tambat hanyut dan tiba-tiba Kapal Motor Bandong tersebut meledak yang mengakibatkan Kapal tersebut terbakar dan tenggelam dan tujuh orang mengalami luka bakar yang cukup serius, “jelas Fahri.
Ia juga mengatakan hingga saat ini pihaknya belum bisa merincikan kerugian dari peristiwa tersebut. “masalah kerugian belu bisa ditaksir dan saat ini kita masih melakukan tindakan pemeriksaan saksi-saki dan melakukan proses lidik untuk mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut, “pungkasnya.
Terpisah, Anak dari Pemilik PT. Barito Sintang, Andre menuturkan bahwa peristiwa ledakan tersebut terjadi setelah Kapal Bandong tersebut selesai melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak Jenis Solar.
“ledakan kapal Bandong tersebut terjadi setelah melakukan pengisian BBM, saat para awak Kapal Berkemas dan menggulung Selang tiba-tiba kapal itu meledak sehingga para awak Kapal Bandong dan bapak saja juga ikut jadi korban, “kata Andre.
Menurut Andre, meledaknya Kapal Bandong tersebut diperkirakan disebabkan karena terjadinya Korsleting Dinamo stater Kapal ataupun koneksi dari Handpone pasalnya meledak setelah selesai melakukan pengisian BBM.
“kalau dugaan dari puntung rokok tidak mungkin karena di sekitar areal tersebut dilarang merokok. Dan pengawasan juga langsung Bapak saya sendiri jadi tidak mungkin dari punting rokok itu. Jadi kuat dugaan kami memang karena adanya korsleting Dinamo ataupun Koneksi Handpone, karena mungkin hendak menghidupakn mesin Kapal kembali, “jelasnya.
Terkait dengan masalah biaya perawatan terhadap tujuh korban yang kini sudah dirawat inap di RSUD Sintang untuk sementara akan ditanggung penuh dengan pihak PT Barito Sintang.
“Kalau untuk sementara, biaya pengobatan akan kita tanggung menunggu ada komunikasi dengan pemilik Kapal Bandong pasalnya yang meledak itu adalah Kapal Bandongnya, “jelas Andre.(*)
I