Kapolres Sintang : Pelajar Jangan Diberikan Motor

0
1344
AKBP Suharjimantoro
AKBP Suharjimantoro

SINTANG-Saat menggelar konferensi pers akhir tahun, Sabtu (31/12) lalu, Polres Sintang membeberkan data laka lantas tahun 2016. Jika tahun 2015 lalu hanya 50 kasus, pada tahun 2016 meningkat menjadi 55 kasus. “Padahal upaya preventif dan preemtif banyak kami lakukan ditahun 2016. Tapi, laka lantas tetap saja meningkat,” kata Kapolres Sintang AKBP Suharjimantoro.

Kapolres mengatakan, diberbagai kesempatan dirinya selalu mengingatkan masyarakat agar hati-hati berkendara. “Saya bahkan pernah bilang, meninggal di jalan raya itu ndak enak. Makanya, jangan mendorong anaknya meninggal di jalan raya,” tegasnya.

“Jangan sampai anak-anak yang masih SMP dikasik sepeda motor. Jangan bangga melihat anaknya pandai berkendara. Karena, tindakan itu berpotensi mencelakakan anaknya sendiri,” sambungnya.

Menurut Kapolres, dirinya mengatakan demikian karena sayang dengan anak-anak yang dimaksud. Dan sayang dengan nyawa masyarakat Sintang. “Jangan sampai, tindakan orang tua yang memberikan anaknya sepeda motor padahal belum cukup umur, malah menimbulkan penyesalan,” katanya.

Ia juga mengharapkan semua pihak menjadi pelopor tertib berlalu lintas. Makanya, sebelum berkendara kedepankan keamanan. Yang paling penting harus mengenakan helm. “Kenakan helm saat berkendara di jalan raya. Termasuk ketika pergi beribadah. Ini demi keamanan masing-masing,” pintanya.

Kapolres menambahkan, kecelakaan paling banyak dialami oleh swasta. Kedua adalah kalangan pelajar. Ketiga Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Umur paling banyak 16-30 tahun,” bebernya.

“Faktor penyebabnya cukup banyak. Diantaranya human error, jalan rusak, penerangan hingga cuaca. Ada juga disebabkan pengemudi tidak tertib dan mengonsumsi alkohol,” pungkasnya.

Dikatakan Kapolres, hal paling sulit dalam pengungkapan kasus laka lantas adalah kekurangan saksi. “Mohon partisipasi masyarakat untuk menjadi saksi bila melihat kecelakaan. Selama ini banyak yang ndak mau. Bilangnya lihat (kecelakaan-red). Kemudian bilang gini. Aku jangan jadi saksi ya,” kata Kapolres menirukan ucapan warga.