
LINTASKAPUAS | SINTANG – Taman Wisata Alam(TWA) Bukit Kelam yang terletak diwilayah Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang dulunya menjadi primadona bagi para wisatawan dan masyarakat sebagai tujuan wisata.
Hanya saja, sejak setahun belakangan ini, Bukit kelam yang menjadi ikon Kabupaten Sintang ini kurang dikunjungi wisatawan karena akses jalan masuk ke lokasi Taman Wisata Alam Bukit Kelam tersebut rusak parah.
Menurut salah Satu warga kecamatan Kelam Permai, Ratna mengaku sejak Taman Wisata Alam Bukit Kelam dikelola langsung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkesan tidak dirawat lagi.
“Dulu waktu masih dikelola pemerintah Daerah masih banyak fasilitas yang berfungsi, bahkan setiap tahunnya selalu ada perbaikan jalan masuk. dan pastinya banyak pengunjung datang terutama saat perayaan hari besar keagamaan. namun sejak pindah pengelolaannya, terkesan dibiarkan. banyak fasilitas yang sudah dibangun tidak dirawat, ” Ucap Ratna.

Ia berharap, Taman Wisata Alam Bukit Kelam tersebut segera dibenahi kembali karena seperti sedia kalanya. karena bukit kelam selain sebagai ikon Kabupaten Sintang, juga sangat disayangkan jika dibiarkan begitu saja, karena itu merupakan aset yang bisa mendobrak Pendapatan Asli Daerah(PAD) Sintang disektor pariwisata.
Sementara, salah satu Pedagang yang berjualan didepan Taman Wisata Alam Bukit Kelam, Septi menuturkan bahwa kondisi taman wisata saat ini sangat memperihatinkan karena beberapa fasilitas yang sudah dibangun kini sudah tak terawat bahkan penuh dengan semak belukar.
“Kalau kita masuk kedalam, tamannya sudah seperti hutan, fasilitas yang ada juga sudah tak terawat, seperti kolam renangnya juga sama sekali tidak berfungsi dan sudah ditumbuhi semak belukar, ” cerita Septi kepada lintaskapuas.com, Jumat(27/1/2023)
Septi berharap, agar pemerintah Kabupaten Sintang bisa membenahi pengelolaan Taman Wisata Alam Bukit Kelam termasuk memperbaiki fasilitas yang sudah ada karena hal tersebut merupakan daya tarik bagi masyarakat untuk datang berkunjung.
“Pengennya biar pemerintah juga bantu warung – warung disini, soalnya sekarang susah cari uang tidak seperti dulu karena wisatawan yang datang cuma sedikit. Kalau dulu ada pernah di foto katanya mau dapat bantuan untuk warung tapi sampai sekarang tidak ada wujudnya” tutur Septi.
Tampak bagian depan sedang dalam proses pembangunan. Namun menurut masyarakat setempat pembangunan itu dimulai sejak Oktober tahun 2022 lalu dan belum rampung sampai sekarang,
Para wisatawan sangat menyayangkan kondisi yang terjadi saat ini di wisata bukit kelam, potensi yang ada didalam wisata tersebut sangat banyak. Bahkan para wisatawan mengatakan jika bukit kelam merupakan aset yang sangat besar bagi wilayah Kabupaten Sintang.
“Tempat wisata ini patut untuk dikembangkan lagi dan tolong agar pemerintah bisa membenahi wisata ini terutama askes jalannya, karena sangat sayang sekali jika bukit kelam yang dulunya menjadi tujuan utama saat berwisata di Kabupaten Sintang harus rimbun seperti ini. Harapan saya semoga pemerintah segera membenahi, merawat dan melestarikan salah satu cagarbudaya ini, agar bisa menjadi tempat wisata internasional yang keren. Karna sayang sekali jika aset besar Sintang yang harusnya bisa terkenal akan batunya menjadi hutan seperti ini” tutur nana sebagai wisatawan yang sedang berkunjung.
Untuk ticketing sendiri biasanya dilakukan hanya saat weekend saja, karena pada saat itu banyak wisatawan yang mendaki atau sekedar berkunjung ke air terjun.