LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Stephen Gloria (33), gitaris asal Sintang mendapat apresiasi luar biasa atas prestasinya menembus Top 10 Flying with Ibanez Indonesia Guitar Challenge 2015. Ia bersama tujuh pemenang lainnya dibuatkan CD kompilasi . CD kompilasi tersebut akan launching di Mabua Harley Davidson Cafe Jakarta, 26 Februari mendatang.
“Besok saya berangkat ke Pontianak. Kemudian langsung ke Jakarta. Supaya cukup waktu untuk istirahat sebelum tampil,” kata Stephen.
Meski senang dibuatkan CD kompilasi solo gitar, ia mengaku deg degan menjelang launching. Karena bakal dihadiri sejumlah gitaris handal Indonesia. Salah satunya Coki Bollemeyer yang merupakan gitaris band NTRL. “Bisa jadi gitaris lain seperti Andra (gitaris Andra and The Backbone) dan Pay (gitaris BIP) dari Ibanez Family juga hadir. Makanya saya deg degan. Senang karena bisa tampil di ibukota, disaksikan gitaris hebat negeri ini pula,” katanya.
Ayah satu anak ini mengaku tak punya persiapan khusus menjelang launching. Ia hanya intensif berlatih untuk mengasah skill bergitarnya. “Nantinya, masing-masing dari kami akan membawakan lagu ciptaan masing-masing. Lagu yang saya bawakan nanti judulnya Midnight Coffe. Lagunya baru selesai seminggu yang lalu. Direkam sendiri dengan alat seadanya, kemudian dikirim ke panitia dengan format WAP,” bebernya.
Sebelum berangkat ke Jakarta, pria yang sehari-hari berdinas di Satpol PP Sintang ini mengaku sudah meminta restu ke pimpinannya dan juga Bupati Sintang Jarot Winarno. “Pimpinan saya (Kasat Pol PP) sudah memberikan izin. Pak Bupati juga support dana dari koceknya pribadi,” kata alumni Fakultas Hukum UPB Pontianak ini.
Ketika dirinya menyampaikan informasi tersebut, kata Stephen, Bupati Sintang langsung mengeceknya di youtube. Bahkan menontonnya sampai habis. “Saya beryukur banyak pihak yang mendukung. Termasuk teman Band Black Coffee dan Bang Erwin (manager band). Terima kasih atas semua dukungangnya,” ucapnya.
Stephen mengaku bangga masuk Top 10 Flying with Ibanez Indonesia Guitar Challenge 2015. Mengingat pesertanya cukup banyak yakni 450 orang. “Dari Kalbar ada beberapa yang ikut, Puji Tuhan hanya saya yang masuk 10 besar,” beber pria yang mengaku belajar gitar sejak kelas 5 SD ini.
Awalnya, kata Stephen, dirinya hanya ingin coba-coba saja untuk menguji kemampuan. “Makanya video yang saya uppload juga tidak “wah”. Merekamnya hanya menggunakan android. Perlu beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang baik dan cahaya yang pas,” kata Stephen.
Mengenai “guru” bergitar, Stephen menuturkan dirinya sangat mengidolakan Guthrie Govan yang beraliran fusion, blues dan jazz. “Makanya anak saya beri nama Eleazer Govandra Cavin. Sekarang usianya sudah 10 bulan,” katanya.
Kepada anak muda yang punya bakat bermusik, Stephen meminta mereka banyak belajar dan percaya diri. “Ilmu bisa dari mana saja, tidak harus ikut les musik. Sekarang internet mudah diakses, bisa belajar otodidak dengan melihat video yang ada. Ndak ada alasan bagi kita dari kampung tidak bisa berbicara di pentas nasional. Modalnya yakin, rajin belajar dan percaya diri serta pantang menyerah,” pesannya.(yusrizal)