SINTANG-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sintang, menggelar workshop pemberdayaan ekonomi umat, Sabtu (22/11) lalu. Kegiatan yang berlangsung di Balai Praja tersebut dibuka Bupati SIntang, Milton Crosby.
Ketua MUI Sintang, H Ulwan mengatakan pemberdayaan ekonomi umat merupakan salah satu isu penting di Indonesia. Dalam konteks umat Islam, pemberdayaan ekonomi umat merupakan upaya membangun kesadaran, kemandirian dan potensi ekonomi umat untuk meningkatkan produktifitasnya. “Dari 37 persen umat Islam di Sintang sebagian besar dihadapkan pada persoalan kemiskinan dan keterbelakangan. Kondisi ini membuar produktifitas ekonomi kurang optimal,” katanya.
Ia mengatakan, upaya pembedayaan ekonomi umat Sintang perlu dilakukan untuk mencegah umat Islam semakin dalam terpuruk dalam bidang ekonomi. “Ekonomi umat penting diberdayakan mengingat potensi di Sintang sangat besar, namun belum dikelola dengan tepat. Pemberdayaan ini bisa dilakukan dengan baik mengingat program di Kabupaten Sintang cukup kondusif untuk optimalisasi pengembangan ekonomi yang dimaksud,” katanya.
Ia berharap, workshop pemberdayaan ekonomi umat memberikan pemahaman konseptual maupun praktikal tentang pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat yang dimaksud. Sehingga masyarakat bisa mengembangkan pemikiran dan wawasan yang aplikatif sebagai basis pemberdayaan ekonomi umat yang dimaksud.
Bupati Sintang, Milton Crosby mengatakan wokshp pemberdayaan ekonomi umat merupakan wujud nyata dari kesamaan pola fikir antara pemerintah dengan komunitas muslim terhadap pentingnya upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Menurutnya, konsep ekonomi kerakyatan penting dikembangkan karena mampu bertahan dalam krisis ekonomi. “Dengan modal swadaya, padat karya, sederhana dan mampu menyerap tenaga kerja membuat ekonomi kerakyatan dapat menjadi penopang utama pembangunan daera,” katanya.
Ia mengatakan, pembeedayaan ekonomi kerakyatan merupajan strategi yang menjanjikan menciptakan sikap produktif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal, sehingga mendorong lahirnya kesejahteraan sosial. “Agar pemberdayaan ekonomi optimal, Pemda sudah mempunyai berbagai program. Upaya ini tentunya memerlukan peran masyarakat, termasuk lembaga keagamaan,” tukasnya.