Tapi Kalah Ramai Dibanding Pasar Malam
LINTASKAPUAS.COM,SINTANG-Pameran keliling mengenal museum Provinsi Kalbar yang digelar selama empat hari, menyedot pengunjung hingga 4.000-an orang. Meski demikian, jumlah itu kalah ramai dibanding kunjungan ke pasar malam yang kerap dilakukan masyarakat Bumi Senentang.
Pameran keliling yang berlangsung di Gedung Pancasila 6-10 Desember, baru dilaksanakan lagi sejak 20 tahun lalu. Pemeran tersebut terselenggara berkat kerjasama Museum Provinsi Kalbar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Museum Kapuas Raya Sintang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Alexius Akim mengakui rentang waktu penyelenggaraan pameran hingga 20 tahun memang sangat lama. Menurut Akim, pihaknya sempat pesimis pameran bakal ramai dikunjungi. “Karena jarang dilaksanakan, kami memperkirakan kunjungan hanya puluhan saja. Makanya, kunjungan masyarakat hingga 4.000-an bagi kami sudah cukup baik,” katanya.
Kedepan, untuk menumbuhkan animo masyarakat mengunjungi museum, event-event pameran harus dilaksanakan terus menerus. Sosialiasi mengenalkan museum pada pelajar dan anak usia dini juga harus digencarkan. Mengingat museum menyimpan banyak ilmu pengetahuan tentang kehidupan, budaya serta sejarah dimasa lampau yang bisa memberikan makna pada kehidupan. “Terus terang saya iri dengan museum-museum di luar negeri yang selalu ramai pengunjung. Saya berharap, hal yang sama bisa terjadi didaerah kita,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengatakan antusiasme masyarakat mengunjungi pameran keliling mengenai museum Kalbar cukup tinggi. Ia yakin pengunjung akan lebih banyak lagi apabila waktu diperpanjang. “Kedepan, saya berharap pelaksanaan pameran bisa disesuaikan dengan kalender pendidikan, supaya tidak berbenturan dengan jam sekolah atau jadwal penting lainnya,” katanya.
Mengenai cara agar masyarakat tertarik mengunjungi museum, menurut Senen sangat penting disosialisasikan tentang sejarah-sejarah daerah yang harus diketahui masyarakat. “Kami pernah membuat kalender kunjungan pelajar ke museum agar mereka lebih mengenal,” kata Senen.
M Hasyim, Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar mengatakan untuk memberikan informasi pada masyarakat mengenai museum, pihaknya sudah membangun jejering, baik melalui website maupun media sosial seperti facebook.