LINTASKAPUAS.COM- SINTANG, Dengan alasan agar Masyarakat Kabupaten Sintang tidak hanya menjadi penonton saat bandara tebelian sudah Operasional nantinya, Pemerintah Kabupaten Sintang belajar system pengelolaan bandara ke Lombok.
Langkah tersebut ditempuh ketika pihak Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sudah menargetkan akan mengoperasikan 12 bandara baru di seluruh Indonesia pada tahun 2015 mendatang. Salah satu bandara tersebut adalah Bandar Udara Tebelian Sintang.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Lombok Tengah H. Mohamad Suhaili FT menyampaikan rasa senangnya karena bisa berbagi pengalaman soal pengelolaan bandara kepada Pemkab Sintang.
“kami berjuang melakukan pembebasan tanah memakan waktu 10 tahun. Dan yang membebaskan lahan disini adalah PT. Angkasa Pura. Kita memang wajib menjaga keamanan di sekitar bandara, ketersediaan air dan listrik harus bisa di jamin. Yang penting memang masalah keamanan dan cleaning service, “ucapnya.
Kalau di sini, lanjut Suhaili, pihak PT Angkasa Pura siapkan lahan, kami bangun ruko-ruko dan masyarakat kami yang jualan. PT. Angkasa Pura juga banyak membantu masyarakat sekitar bandara dalam bentuk CSR” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebelum bandara diwilayah yang dipimpinnya tersebut dibangun banyak konflik yang terjadi baik antar desa maupun antar dusun yang ada disektar lokasi bandara. Namun, karena dengan adanya bandara tersebut konflik antar dusun dan desa sudah tidak ada karena semua mendapatkan pekerjaan dan kesejahteraan mereka semakin baik. Jadi bicara PAD bisa dari pengelolaan parkir, dan pajak yang tidak langsung lainnya sebagai dampak adanya bandara” jelas H. Mohamad Suhaili FT.
Sementara, Bupati Sintang Milton Crosby menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang memang berkeinginan untuk ikut terlibat dalam pengelolaan Bandar Udara Tebelian nantinya, sehingga perlu melakukan kajian yang mendalam dan mengumpulkan informasi. “kami ingin tahu, sektor mana saja yang bisa dikelola oleh Pemda dan bisa mendatangkan pendapatan asli daerah. Pekerjaan apa saja yang bisa menyerap masyarakat setempat” jelas Bupati Sintang.
Sudah ada beberapa contoh bandara yang dikelola oleh Pemerintah Daerah seperti pengelolaan Bandara Kalmarau di Kabupaten Berau yang dikelola oleh Pemkab Berau melalui nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Berau Kalimantan Timur dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
Ada juga sistem pengelolaan bandara berupa swasta murni atau kolaborasi pemerintah-swasta (public private partnership/PPP) yang mana pemerintah bisa mendapatkan keuntungan berlipat. Pemerintah akan mendapatkan dana bagi hasil atau kontribusi dari keuntungan pengelolaan bandara tanpa mengeluarkan anggaran operasional seperti yang selama ini terjadi. Dana yang didapat dari swasta bisa digunakan pemerintah untuk membangun daerah
Daftar Bandara yang akan dioperasikan tahun 2015 adalah Bandara Enggano Bengkulu, Muara Teweh Baru Kalimantan Tengah, Tebelian Kalimantan Barat, Tojo Una-Una Sulawesi Tengah, Miangas, Namniwel Maluku, Moa Maluku, Morowali Sulawesi Tengah, Buntu Kunik Sulawesi Selatan, Segun Papua, Sinak Baru Kalimantan Selatan dan Werur Papua.(Saleh)