Pers Sintang Bersihkan Pasar Masuka

0
1571
Tampak Sejumlah wartawan Sintang dengan Semangatnya mengmpulkan sampah yang berserakan di kompleks pasar Masuka Sintang
Tampak Sejumlah wartawan Sintang dengan Semangatnya mengmpulkan sampah yang berserakan di kompleks pasar Masuka Sintang

SINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Dalam Rangka memperingati Hari Pers Nasional(HPN), puluhan Insan Pers Sintang gelar bakti sosial bersih-bersih komplek pasar Masuka kelurahan Kapuas Kanan Hulu(KKU) Sintang.

Kegiatan Bakti sosial bersih-besih pasar Masuka, selain diikuti oleh puluhan wartawan juga melibatkan anggota Tentara Indonesia(TNI) yang berasal dari Batalion 642 Kapuas, Kodim dan Korem dengan agenda pengumpulan sampah yang berserakan dikomplek serta pembersihan selokan pasar yang berlangsung kemarin.

Koordiantor Pelaksana kegiatan bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Pers nasional(HPN) Kabupaten sintang, Wijiono mengatakan bahwa alasan bakti sosial digeral dipasar masuka tersebut mengingat banyaknya keluhan dari masyarakat sekitar terhadap sampah banyaknya sampah yang berserakan serta seringnya selokan yang dimiliki pasar tersebut sumbat.

“komplek Pasar Masuka menjadi sasaran utama kita untuk bakti sosia karena selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan jika pasar tersebut kotor dan draniase yang dimiliki juga sumbat karena banyak sampah yang menumpuk dan tak dibersihkan sehingga jika musim penghujan akan terjadi genangan, “ungkap Wijiono.

Ia juga mengatakan digelarnya bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Pers nasional tersebut dalam rangka untuk meningkatkan jalinan silaturahmi antar sesama insan pers yang ada disintang. “melalui kegiatan ini juga bisa menjadi sarana bagi kami untuk terus menjaga kekompakan bisa saling bertukar dan berbagi pengetahuan serta bisa meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, “ucapnya.

Ia menambahkan, bahwa profesi sebagai Jurnalis merupakan profesi yang mulia. Dan Jurnalis merupakan pilar ke empat dalam berbangsa dan bernegara, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Perannya selaku fungsi kontrol menjadi penyeimbang di tengah karut-marut kondisi bangsa saat ini. “Tiga pilar ini mulai terkikis akibat prilaku para pejabat yang berbuat seperti penjahat. Di sinilah peran jurnalis menjadi satu-satunya harapan masyarakat sebagai penyeimbang,” jelas Wiji

Jurnalis bekerja di lindungi undang-undang. Karena itu, Joni berpesan agar jurnalis bekerja prefosional. Kode etik jurnalistik harus dijunjung tinggi. “Saya yakin dengan kemampuan kawan-kawan semua. Tinggal kekompakan kita yang perlu dipererat. Dengan demikian jurnalis di Sintang bisa menjadi kekuatan besar dalam melaksanakan tugasnya selaku fungsi kontrol terhadap keberlangsungan pembangunan dikabupaten sintang,” ucapnya.

Ia melanjutkan, jurnalis bukan hanya membuat karya-karya jurnalistik, tapi juga mengedukasi (mendidik) masyarakat, termasuk peduli terhadap lingkungan sekitar.
Menurutnya, sampai saat ini masih banyak masyarakat belum melek media, terutama golongan menengah ke bawah serta mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil.

“Bahkan masyarakat perkotaan pun masih banyak yang belum melek media. Padahal media itu penting, agar masyarakat bisa memilah, dan tidak terjebak dalam pemberitaan media yang tidak sesuai kode etik,” terangnya.

Ia menegaskan bahwa profesionalisme atau jurnalis sangat penting. Karena profesional itulah jurnalis berada sejajar dengan ketiga pilar yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Untuk itu jurnalis digariskan agar berpihak pada kepentingan publik di atas kepentingan pribadi ataupun golongan
“Jurnalis yang baik adalah jurnalis yang memiliki integritas, disegani dan dipercaya,” pungkas wijiono.