Petrus Bakus Sempat Curhat ke Pastor Soal Masalah Rumah Tangga

0
1250
Sidang lanjutan Petrus Bakus di PN Sintang
Sidang lanjutan Petrus Bakus di PN Sintang

SINTANG-Pengadilan Negeri Sintang menggelar sidang lanjutan kasus mutilasi anak dengan terdakwa Petrus Bakus, Senin (5/9). Salah satu saksu adalah Pastor Kariono. Dalam kesaksiannya, ia mengatakan dirinya sempat beberapa kali didatangi Bakus yang menyampaikan keluh kesah rumah tangganya sebelum kasus pembunuhan terjadi.

Yang pertama, kata dia, Petrus datang tanggal 14 Februari 2016. Ia datang sendiri dan curhat tentang masalah dengan istri yang sudah satu tahun tidak berkomunikasi. “Ia bertamu sekitar setengah jam,” bebernya.

“Kemudian saya bilang bahwa ia datang terlambat karena masalah sudah satu tahun. Kemudian saya meminta ia datang lagi bersma istri agar bisa menggali permasalahan sesungguhnya,” jelasnya.

Kemudian tanggal 18 Februari, Petrus datang lagi. Kali ini bersama istri dan anaknya. Saat itu, kata Pastor, dirinya bertanya pada istri Bakus mengapa tidak berkomunikasi selama setahun. Istri menjawab karena bakus tidak mau mendengar saran dan masukan darinya.
“Kemudian saya tanya istrinya; apa yang dilakukan kalau bercerai dengan Petrus Bakus? Istinya bilang untuk memberi pelajaran. Dikesempatan itu, Petrus Bakus juga mengatakan bahwa istrinya minta cerai,” katanya.

Setelah pertemuan itu, sambung Pastor, tanggal 19 Februari Petrus Bakus menghubungi dirinya via telepon pada malam hari. “Ia bilang istrinya minta cerai dan Senin-nya mau pulang ke jawa. Saya bilang, kalau mau keluarga utuh sebaiknya tidak semua keiinginan istri harus dipenuhi,” jelasnya.

Tanggal 24 Februari, Petrus datang lagi. Kali ini dengan raut wajah dengan depresi berat dan dengan halusinasi. “Setelah salaman, tanpa basa basi ia langsung bilang air sumber kehidupan. Dan meminta dirinya membuat spanduk berukuran besar dengan tulisan yang sama. Supaya orang tau katanya. Ia juga sempat bilang merasa terancam. Orang-orang melihatnya dengan tatapan sinis,” katanya.

Dikesempatan itu, Pastor mengatakan dirinya sempat bilang pada Bakus bahwa masalah sudah terlalu berat. “Kemudian saya menyarankan dia banyak-banyaklah berdoa. Saya menilai orangnya frustasi berat, karena raut muka ketika beberapa kali bertemu saya selalu tertunduk dan tidak berani menatap saya,” katanya.