LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Alasan antara Manager PLN Rayon Sintang dengan Manager PLN Rayon Sanggau terkait dengan rutinnya pemadaman bergilir tanpa pemberitahuan kepada masyarakat berbeda, kondisi tersebut termasuk melakukan pembohongan kepada masyarakat.
Sebagaimana disampaikan oleh Manager PLN Rayon Sintang sebelumnya bahwa pemadaman yang terjadi seluruh Kota Sintang disebabkan ada dua mesin mengalami kerusakan. Sementara Manager PLN Area Sanggau, Hendrik mengatakan terjadinya pemadaman tersebut bukan karena kerusakan mesin melainkan karena ada pemeliharaan sejumlah mesin milik PLN.
“Tidak ada mesin kita rusak. Hanya saja saat ini kitaa sedang melakukan pemeliharaan. Dan, pemeliharaan itu dilakukan untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga ketika memasuki hari besar itu kondisi listrik berjalan dengan normal,”ungkap Hendrik.
Tingginya aktifitas pemadaman yang dilakukan juga tak terlepas dari adanya kerusakan dibagian travo step-up. “Bukan mesin kita yang rusak, tapi travo step-up kita yang saat ini sedang rusak,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah masyarakat yang langsung mendatngoi PLN Sintang meminta kepada PLN untuk tidak melakukan pemadaman secara rutin dengan jangkaa waktu yang terlalu lama. “Tuntutan kita hanya minta kondisi listrik ini segera kembali normal. Jika pun harus mengalami pemadaman, kita minta PLN untuk mengurangi durasi pemadamannya. Misalnya, 17.00 WIB hingga 20.00 WIB saja. Jangan seperti kondisi sekarang, pemadaman dilakukan mulai 17.00 WIB hingga 23.00 WIB,”kata Hendri warga Sintang.
Ia juga mengatakan apabila pihak PLN tidak mengindahkan apa yang sudah disampaikan, maka tidak menyalah kemungkinan akan mengerahkan massa untuk berunjuk rasa dan akan menduduki kantor PLN sintang. “Kita demo, PLN hidupkan lampu, tapi ketika kita tidak demo PLN Sintang tetap melakukan pemadaman. Apa harus dilakukan demo setiap harinya PLN Sintang ini, baru bisa normal kondisi listriknya,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Rizal, dimana ia meminta PLN untuk tidak terus-terusan membuat keresahan kepada masyarakat. Dan, PLN seharusnya lebih transparan dalam informasi mengenai pemadaman ini. ” Ya, memang benar mediasi telah dilakukan, tapi tidak ada hasilnya, karena pihak PLN tidak menjelaskan secara rinci apa sebenrnya yang menjadi penyebab pemadaman ini,”katanya.
Selain itu, kata dia, sejauh ini PLN selalu beralasan kurang daya serta keterbatasan stok BBM. “Perlu diketaui oleh pihak PLN, masyarakat sintang tidak mau tahu apakah adanya kekurangan daya dan stok BBM terbatas dan lalin-lainya. Karena, yang masyarakat tahu itu hanya melakukan kewajiban dengan membayar rekining,kemudian mendaptkan hak-haknya,” paparnya. “Intinya, masyarakat maunya tidak ada pemadaman yang terjadi,”tegasnya.