PLTA Berkekuatan 2×50 MW di Bangun di Sintang

0
4024
Bupati dan Wakil Bupati serta Investor PLTA Noka Nayan saat berdialog dengan Tokoh Masyarakat Serawai-Ambalau
Bupati dan Wakil Bupati serta Investor PLTA Noka Nayan saat berdialog dengan Tokoh Masyarakat Serawai-Ambalau

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Kabupaten Sintang merupakan salah satu Kabupaten yang pertumbuhan penduduk dan ekonominya cukup pesat dari 14 kabupaten  yang ada diwilayah provinsi Kalimantan Barat sehingga kebutuhan pasokan akan listrik juga sangat mendesak.

Beranjak dari kondisi tersebut, dalam masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Sintang, H. Jarot Winarno dan Drs.Askiman, MM mendatangkan investor untuk segera membangun pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA) dengan kekuatan 2 x 50 Mega Watt.

Sosialisasi Pembangunan PLTA Di kabupaten Sintang Berlangsung di Rumah Jabatan Bupati SintangRencana pembangunan pembangkit Listrik tenaga Air(PLTA) tersebut akan di pusatkan diwilayah Kecamatan Serawai dan Kecamatan ambalau dengan memanfaatkan sumber daya alam Air terjun Nokan Nayan dan Air Terjun Nokan Jengonoi yang lokasinya berdekatan dengan ketinggian 180 meter di kecamatan Ambalau

Rencana pembangunan PLTA tersebut terungkap saat Bupati dan Wakil Bupati bersama denga Pihak Investor dari PT. Khatulistiwa Sentra Energi menggelar sosialisasi pembangunan tersebut bersama dengan sejumlah Tokoh Masyarakat wialayah Kecamatan Serawai dan Ambalau dan Pimpinan SKPD terkait bertempat di Rumah Jabatan Bupati Sintang, kemarin

IMG_1198Dalam Kesempatan tersebut, Bupati Sintang, Dr. H. Jarot Winarno, M.Med, Ph mengatakan bahwa rencana Pembangunan PLTA dikabupaten Sintang tersebut sebenarnya sudah diwajanakan beberapa tahun yang lalu. Hanya saja belum bisa tercapai. “untuk pembangunan PLTA diwilayah kecamatan Serawai Ambalau saat ini bukan lagi hanya sebatas wacana. Tapi sudah mulai direalisasiskan, “jelasnya.

Ia juga mengatakan pihak investor saat ini sudah mulai melaksanakn Survei lokasi dibeberapa titik sungai yang ada diwilayah serawai-Ambalau. “Tahapan demi tahapan sudah mulai dilaksanakan. Dan pihak investor yang akan membangun PLTA tersebut juga sudah ada, “ujarnya.

Ia juga mengatakan dengan memanfaatkan debit Air yang masih melimpah diwilayah serawai Ambalau dipastikan akan mampu memenuhi pasokan listrik untuk kabupaten Sintang. “kita berharap pasokan listrik juga nantinya bisa juga melayani kabupaten lain, bahkan Negara tetangga kita, “kata Jarot.

Ia juga menambahkan, pembangunan PLTA diwilayah kecamatan Serawai- Ambalau tersebut merupakan salah satu program prioritas utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan misi membangun kabupaten Sintang dimulai dari wilayah perhuluan.

“PLTA ini merupakan sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan. Semoga dengan masuknya PLTA diwilayah Kecamatan Ambalau dan Serawai ini bisa merubah wajah baru dari gelap menjadi terang benderang, “harap jarot.

Terpisah, Hery Sofyan Direktur PT. Katulistiwa Sentra Energi menjelaskan sudah lama mencari informasi agar bisa berinvestasi di Sintang. Bangsa Indonesia hingga kini masih menyedihkan mengenai ketersediaan listrik, memang kita akan segera terbantu dengan rencana pasokan listrik dari Malaysia.

“Saat ini mayoritas pasokan listrik dari PLTD dengan mesin yang sudah tua dan memerlukan biaya perawatan yang tinggi dan sering terjadi pemadaman. PLTA Nokan Nayan dan Nokan Jengonoi ini akan memiliki kekuatan 2 x 50 megawwat (100 megawatt) dan bisa menerangi 110 ribu rumah. Kekurangan pasokan listrik di sintang dan kalbar akan teratasi jika PLTA ini bisa dibangun dan beroperasi” terang Hery Sofyan.

Hery Sofyan menambahkan bahwa manfaat energi listrik sebagai penerangan, sumber energi, pendukung sarana hiburan, penghasil panas, dan penghasil gerak. PLTA ini memerlukan dukungan nyata dari pemerintah kabupaten, propinsi dan pusat. Dukungan berupa kelancaran perijinan serta clear dan clean dari masalah sosial. Karena di wilayah air terjun nokan nayan merupakan kawasan hutan lindung, maka kami yakin PLTA ini akan bertahan.

“Setelah ijin dari Bupati Sintang keluar, maka kami akan langsung bekerja pada pendataan dan  pemetaan yang akan mulai dilaksanakan pada Juni 2016. Kami sudah bermitra dengan perusahaan kayu di serawai dan ambalau, sehingga soal pemanfaatan jalan  eks perusahaan kayu. Mobilisasi alat harus lewat darat, tidak mungkin menggunakan jalur sungai” jelas heri sofyan.

Kami akan menghormati adat istiadat di sana, silakan tegur jika kami melakukan tidakan salah. Komunikasi sangat penting untuk

Bajau Tokoh masyarakat Ambalau menjelaskan bahwa memahami kebutuhan listrik di sintang, tidak alasan bagi kami untuk menolak.  Cuma

diperlukan pemetaan lebih lanjut mengingat jalur transportasi hanya melalui sungai yang sangat tergantung musim.

Di Nokan Nayan ada lokasi yang memang angker dan tidak boleh disentuh oleh manusia. Jadi kami minta sebelum kegiatan dilaksanakan dilaksanakan upacara adat, kami minta adat itu dihormati dan dilaksanakan supaya semua selamat dan kegiatan bisa dilaksanakan.

Hal senada juga disampiakan Mikael Abeng menyampaikan dukungan penuh rencana pembangunan PLTA. Nokan Nayan merupakan daerah yang dikeramatkan dan sakral karena tempat arwah para leluhur sub suku Dayak Uut Danum. Silakan sampai kebutuhan dukungan apa yang bisa diberikan oleh masyarakat adat di sana supaya rencana ini bisa dilaksanakan.

Syafei Bageng mengungkapkan slogan Jarot-Askiman yang akan membangun sintang mulai dari hulu menuju hilir terbukti dengan rencana pembangunan PLTA nokan nayan yang memang berada di hulu ambalau. “Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar wacana, tetapi bisa dilaksanakan dan hasilnya dinikmati masyarakat” harap Syafei Bageng.

Sementara, Tuah Mangasih Ketua Komisi C DPRD Sintang menyampaikan pembangunan PLTA merupakan megaproyek yang akan menghabiskan dana besar dan akan berdampak pada lingkungan dan sosial sehingga perlu kajian mendalam. Ini proyek yang kita dambakan sehingga diperlukan sinergi pemda sintang dan investor. “Secara politis, kami akan berikan dukungan penuh, “pungkas Tuah.(lingga)