Potret Buram Pendidikan di Perbatasan, Satu Kampung Tak Tamat SD

0
1383
POTRET PENDIDIKAN DIPERBATASAN- Bangunan Sekolah persis kandang sapi merupakan salah satu bentuk tidak adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan diperbatasan
POTRET PENDIDIKAN DIPERBATASAN- Bangunan Sekolah persis kandang sapi merupakan salah satu bentuk tidak adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan diperbatasan

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Ketua Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan (Kimtas) Sintang, Ambresius Murjani membenarkan bahwa informasi kondisi pendidikan didalam satu desa wilayah perbatasan yang warganya tidak ada satupun yang tamat SD memang kenyataan sebagai mana dalam pemberitaan sebelumnya dalam http://www.lintaskapuas.com/anak-perbatasan-hanya-tamat-kelas-5-sd/

“Pendidikan warga Desa Neraci Jaya memang rata-rata tidak tamat SD dan kondisi ini memang berdampak terhadap pengangkatan aparatur Desa yang baru dimekarkan tersebut. Pasalnya pemerintah menuntut standar pendidikan bagi kades dan aparaturnya sehingga mau tidak mau mereka harus melanjutkan pendidikan ke pendidikan paket. Ini merupakan sebuah dilemma, “ungkap Murjani kepada sejumlah wartawan, senin(23/3).

Langkah untuk memenuhi standar tersebut menurut, Murjadi, ada dua opsi yang dapat diambil. Yakni, pertama jika terpaku kepada persyaratan pemerintah yang mengstandarkan pendidikan, dengan demikian Kades terpaksa dijabat orang dari luar. Dari perkembangan yang ada solusi yang diambil dan diinginkan warga, bahwa kades yang menjabat tidak boleh warga dari luar. Sehingga kades dan aparatur desa yang bersangkutan mengambil opsi untuk mengikuti sekolah paket. “Uniknya di Neraci jaya ini semuanya tidak ada yang ikut pendidikan formal, semua mengikuti paket,’’ujarnya.

Kondisi di Desa Neraci ini merupakan satu diantara potret dari desa pemekaran yang ada di Ketungau Hulu. Dari 10 pemekaran delapan di antaranya masih mengalami persoalan ini. “Saya kira pemerintah harus proaktif melibatkan pengembang maupun pemerintah yang ada di perbatasan,” pungkasnya.