Penyematan Nama Peserta Worshop Keselamatan Pasien oleh Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med, PH.
LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Bupati Sintang, Dr. H. Jarot Winarno, M.Med, Ph menghimbau kepada seluruh Petugas Rumah sakit Ade M djoen Sintang agar lebih mengutamakan keselamatan Pasien dalam memberikan pelayanan.
“keselamatan pasien sangat penting dan mudah-mudahan kedepannya kita mampu menekan resiko yang ada, “ungkap Jarot saat membuka acara Workshop Keselamatan Pasien di RSUD AM Djoen Sintang kemarin.
Jarot Winarno menuturkn bahwa selama ini pemerintah Kabupaten Sintang sudah konsentrasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan membangun sarana dan prasarana yang memadai.
“Proses penanganan yang bagus dan hasil akhir yang baik akan diikuti kualitas pelayanan meningkat dengan baik. Namun, faktanya masih terjadi peristiwa yang merugikan pasien dan dituntut secara hukum
Ia juga menjelaskan, pelayanan kesehatan juga menuntut keamanan seluruh elemen yang terlibat baik pasien, dokter atau petugas kesehatan, lingkungan, gedung, peralatan yang ada serta aman dari sisi bisnis.
“Sejak tahun 2004, WHO sudah mengingatkan soal keamanan dan keselamatan pasien ini. Pemerintah Pusat melalui Departamen Kesehatan RI pada 2012 sudah merespon peringatan World Health Organization (WHO) dengan membentuk Komite Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit” tambah Jarot Winarno.
Bupati sintang berharap Melalui kegiatan Workshop Keselamatan Pasien di RSUD AM Djoen Sintang, seluruh peserta bisa mengikutinya dengan serius. “Saya mohon agar narasumber bisa memaparkan dengan baik resiko pelayanan di rumah sakit dan cara penanganannya serta cara mengantisipasinya, “ucapnya.
mudah-mudahan, Lanjut Jarot, kedepannya kita mampu menekan resiko yang ada.
Bertepatan dengan hari kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2016, Bupati Sintang meminta kepada manajemen RSUD AM Djoen Sintang, agar mulai mengoperasionalkan Rumah Sakit Rujukan di Jl.YC Oevang Oeray . “paling tidak tidak sebagian pelayanan RSUD AM Djoen Sintang sudah pindah kesana seperti manajemen, rawat jalan, dan penunjang diagonistik sederhana,, “tegas Jarot Winarno.
Terpisah, Direktur RSUD AM. Djoen Sintang, Rosa Trifina menuturkan bahwa rumah sakit merupakan sebuah lembaga yang memiliki resiko yang tinggi untuk perlu diantisipasi dengan baik untuk mencegah kerugian.
“Seluruh jajaran RSUD AM Djoen Sintang harus memahami jenis resiko yang ada, mampu mengambil tindakan yang tepat, melaporkan kejadian dan melakukan investigasi sederhana. Untuk itu, lanjut Rosa, kami sudah mengundangan narasumber dari Institut Manajemen Resiko Klinis (IMRK) Jakarta. Workshop ini diikuti oleh 50 peserta yang semua berasal dari RSUD dari semua jenis pelayanan yang ada, “pungkasnya.(Lingga)