LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Berkat kerja sama dalam membangun komunikasi yang baik antar Pemerintah, Aparat Keamanan, beserta sejumlah Ormas dan tokoh Masyarakat, akhirnya, Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia(MUI) DR. KH. Tengku Zulkarnain kembali datang ke Sintang untuk mengisi Tausiyah dalam Tablik Akbar di Masjid Agung An-Nur Sintang.
Paska Penolakan oleh masyarakat Dayak Sintang terjadi pada hari kamis(12/1) akhirnya pada hari Jumat(13/1) Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia(MUI) DR. KH. Tengku Zulkarnain kembali ke Sintang dan disambut langsung ribuan umat muslim dibandara Susilo Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Ustad Tengku Zulkarnain tiba dibandara Susilo Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia sekitar pukul 10.00 Wi, Jumat(13/1)
Kedatangan Ulama besar Umat Muslim ini disambut langsung ribuan umat muslim Kabupaten Sintang dengan seruan Tablik, Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu akbar.
Setelah, istirahat sejenak diruang VIP Bandara Susilo Sintang, Ustad Tengku Zulkarnain langsung di berangkat menuju masjid Agung An-Nur Sintang untuk melaksanakan sholat Jumat berjamaah yang akan dilanjutkan Tablik Akbar bersama umat muslim yang ada dikabupaten Sintang.
Kembalinya, Sekjen Majelis Ulama Indonesia(MUI) DR. KH. Tengku Zulkarnain ke Sintang untuk mengisi acara Tablik Akbar tersebut setelah mendapat jaminan keamanan dengan melahirkan tiga poin pernyataan Sikap terhadap gerakan yang dilakukan masyarakat dayak di Bandara Susilo Sintang, yang pada intinya bahwa masyarakat Dayak tidak menolak kedatangan Sekjen MUI pusat. Melainkan masyarajak Dayak Menolak keberadaan FPI di Kalimantan barat
Sebagaimana disampaikan oleg Wakil Bupati Sintang, Askiman yang mengatakan bahwa aksi demonstrasi penolakan kedatangan Ustad Tengku Zulkarnain yang dilakukan oleh masyarakat merupakan sebuah kekeliruan dan salah paham.
“Sebenarnya gerakan yang terjadi kemarin merupakan sebuah kekeliruan dan kesalahan informasi yang mana masyarakat dayak menduga jika yang datang tersebut merupakan Sekjen FPI namun yang sebenarnya beliau adalah sekjen MUI, tapi situasi sudah kondusif.
Intinya, lanjut Askiman, masyarakat dayak tidak menolak kedatangan sekjen MUI datang kekabupaten Sintang. Yang ditolak oleh masyarakat dayak itu adalah FPI. Jadi untuk kegiatan-kegiatan keagamaan di Kabupaten Sintang tidak ada yang boleh mengganggunya, pungkas Askiman
