LINTASKAPUAS.COM,KAPUAS HULU-Intensitas curah hujan di wilayah kabupaten kapuas hulu dalam sepakan terakhir ini cukup tinggi, akibatnya debit air sungai meluap sehingga merendam sekolah, pasar dan sawah serta perkebunan karet rakyat dengan ketinggian rata-rata pinggang orang dewasa. Puluhan sekolah yang terendam banjir terpaksa harus meliburkan sekolah sampai pada batas yang tidak bisa di tentukan.
Banjir yang melanda kota Putussibau ini dan sejumlah kecamatan kabupaten Kapuas Hulu belum ada tanda-tanda surut. Proses belajar mengajar disejumlah sekolah pun terganggu, bahkan pihak sekolah terpaksa meliburkan muridnya karena banjir, antaranya SDN 05 Putussibau, SD 17 Pala Pulau, MIN Putussibau, SDN 07 dan sejumlah sekolah lainnya terendam banjir baik tingkat SD, SMP mapun SMU.
Kepala Sekolah SDN 05 Putussibau Barsolomus Saru mengatakan sekolah yang ia pimpim dliburkan kondisi nya tidak mungkin. Airnya belum memasuki sekolah mereka,namun air tersebut sudah tinggi dan membahayakan anak-anak sekolah.”Belum tahu pasti kapan berakhir liburnya, karena masih melihat kondisi air. Dana saya memang belum berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Kepala dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kapuas Hulu Pertus Kusnadi menegaskan, apabila kondisi sekolah tidak mungkin untuk kegiatan proses belajar menggajar, libur bisa dilakukan. “Kalau tidak memungkinkan memang mau tidak mau harus diliburkan, karena bisa berbahaya bagi anak anak sekolah, terutama anak-anak sekolah dasar,” tutur Kusnadi, kemarin.
Diakuinya, Dinas Pendidikan sudah menginstruksikan kepada seluruh Kepala Sekolah untuk tetap memonitor keadaan dan menyampaikan kondisi sekolah yang tergenang banjir. Terutama sekolah-sekolah yang rawan banjir terdapat di kawasan Jalur Kapuas, mulai dari Jongkong himgga Silat Hilir. Banjir yang terjadi di kawasan jalur Kapuas Hulu biasanya berlangsung hingga beminggu-minggu.
Sementara untuk kawasan Lintas Selatan dan Lintas Utara banjir hanya sifatnya bandang dan bisa cepat selesai, aktifitas sekolah jarang terganggu. “Secara keseluruhan Kapuas Hulu, sekarang ini proses belajar mengajar belum terganggu, hanya sebagian yang libur. Tapi harus tetap di waspadai banjir yang lebih besar lagi, karena hujan juga masih sering turun akhir-akhir ini” ungkap Petrus.
Petrus mengaku hingga kini Dinas Pendidikan Secara institusi belum memberi perintah agar sekolah diliburkan. Sekolah mesti berkoordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan untuk menyelesaikan masalah banjir, kalau solusinya tidak bisa diputuskan tingkat kecamatan segera lapor ke Disdikpora agar bisa disampaikan ke Bupati untuk keputusan penyelesaiannya, karena murni kendala alam.