Tidak Netral, Manajemen PLN Dituding Buruk

0
1967
Kepala Desa Kerapa Sepan, Matius dan Tarsis Sius Sekoyan, Pjs Desa Sungai Pengga, Kecamatan Kayan Hilir mengeluhkan PLN yang pilih kasih
Kepala Desa Kerapa Sepan, Matius dan Tarsis Sius Sekoyan, Pjs Desa Sungai Pengga, Kecamatan Kayan Hilir mengeluhkan PLN yang pilih kasih

LINTASKAPUAS.COM, SINTANG-Manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Sintang dinilai sangat buruk. Selain pelayanan mengecewakan, PLN juga dituding pilih kasih dengan memprioritaskan instalatir maupun Gerai tertentu dalam mengeluarkan KWH meteran.

“Seharusnya PLN netral. Biarkan masyarakat memilih instalatir atau gerai yang mereka inginkan. PLN tinggal memproses saja sesuai prosedur. Jangan memprioritaskan instalatir atau gerai tertentu,” pinta Kepala Desa Kelapa Sepan Kecamatan Kayan Hilir, Matius, kemarin.

Matius mencontohkan persoalan yang terjadi di desanya. KWH meteran milik warga tak diproses secara adil. Ada warga yang mengajukan melalui instalatir dan gerai tertentu namun proses keluarnya KWH meteran tersebut lambat. Sebaliknya, jika melalui instalatir dan gerai yang diduga ada keberpihakan PLN malah proses keluarnya KWH meteran itu cepat. “Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Akibat hal itu sesama warga  saling berkelahi, bahkan hampir saling membunuh,” kata Matius.

Matius menyesalkan hal itu bisa terjadi. Menurutnya bila PLN bekerja sesuai prosedur hal itu tidak akan terjadi. “Kalau memang ada masalah, tunda dulu KWH meterannya. Selesaikan persoalan yang terjadi. Kalau sudah selesai baru KWH meterannya boleh dikeluarkan. Jangan ada yang dikeluarkan dan ada yang masih ditahan,” ucapnya.

Matius melanjutkan, informasi yang berkembang di masyarakat PLN memihak kepada instalatir dan gerai tertentu. “Inikan ironis. Ada gerai dan instalatir yang sudah bisa mengeluarkan KWH meteran mencapai ratusan, sementara ada instalatir lainnya baru beberapa unit saja. Ini ada apa?,” tanya Matius.

Matius minta PLN segera menyelesaikan masalah ini. Ia tak ingin terjadi pertumpahan darah sesama warganya. “Segera proses KWH meteran milik warga. Jangan ditahan-tahan. Terserah warga mau melalui gerai mana dan instalatir mana,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Tarsis Sius Sekoyan, Pjs Desa Sungai Pengga, Kecamatan Kayan Hilir. Menurutnya kenyamanan dan keamanan di desanya telah terganggu karena sikap PLN yang diduga tidak berlaku netral. “Kami tidak pernah memaksakan masyarakat mau pilih instalatir atau gerai mana. Kami serahkan ke masyarakat. Tapi kami minta PLN juga jangan menghambat. Bila memang pilihan warga bukan ke instalatir atau gerai yang ada keberpihakan PLN, harap dimaklumi, dan jangan dihambat,” pintanya.

Harapan masyarakat, kata Tarsis, listrik nyala secara bersama-sama. Jangan ada yang nyala, dan ada yang tidak. “Selama ini, pengajuan yang masuk melalui gerai atau diurus instalatir tertentu bisa cepat prosesnya. Nah, masyarakat yang sudah melalui instalatir dan gerai lainnya malah terus menunggu-nunggu. Harusnya diproses sama. Persoalan inikan jelas menimbulkan kecemburuan sosial,” tegasnya.

Ia pun minta agar PLN bisa membuat regulasi yang jelas tentang pengaturan instalatir dengan gerai. “Tidak etis kiranya kalau gerai juga memiliki instalatir. Kan yang mengeluarkan KWH meteran melalui gerai. Bisa saja gerai itu memprioritaskan instalatirnya. PLN harus bersikap bijak menyilkapi persoalan-persoalan seperti ini,” pinta Tarsis.

Terpisah, Menejer PLN Rayon Sintang Yudianto, tak menampik terjadi permasalahan terkait KWH meteran di Desa Kelapa Sepan, Kecamatan Kayan Hilir. Menurutnya persoalan itu terjadi karena ada klaim dari masing-masing instalatir. “Ada info double. Jadi masih kita selesaikan,” kata Yudi.

Yudi menampik bila disebut ada keberpihakan PLN terhadap gerai atau instalatir tertentu.”PLN memproses sesuai prosedur, bagi mereka yang benar-benar sudah menyelesaikan administrasi. Tidak ada bukti kalau PLN memihak,” kilah Yudi.(hery lingga)