LINTASKAPUAS.COM,KAPUAS HULU-Upacara memperingati hari jadi Satpam ke-34 di halaman Mapolres Kapuas Hulu yang dipimpin Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir SH, Selasa (30/12) berlangsung khidmat. Acara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan Forkorpimda dan Ketua DPRD Kapuas Hulu Rajuliansyah, SPd.I di awali dengan penyerahan penghargaan kepada dua orang satpam berprestasi dan satu satpam terlama mengabdi.
Diakhir acara, Bupati memotong tumpeng dan menyuap langsung satpam tertua yakni A.Latong yang merupakan satpam DPRD Kapuas Hulu yang sudah 26 tahun mengabdi. Sedangkan dua satpam yang berpretasi adalah Thomas Langit dan Vincintius Litin. Keduanya berhasil menggagalkan pencurian BBM solar perusahaan perkebunan kelapa sawit di perbatasan kabupaten kapuas hulu yakni PT KAA.
“Selamat ulang tahun yang ke-34, dengan bertambah tuanya usia, diharapkan Satpam semakin baik dalam melaksanakan tugas. Saya tidak mau mendengar Satpam tidak bertugas dan memberikan contoh yang tidak baik atau melenceng dari tugas dan fungsi. Momentum ini hendaknya dijadikan sebagai momen evaluasi dan intropeksi atas seluruh kerja yang dilaksanakan satpam,” tegas Nasir.
Lebih lanjut Nasir mengatakan, perlu dilakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan dalam rangka mengoftimalkan peran satpam sebagai mitra Polri. Sedangkan untuk pengamanan kampung oleh masyarakat, guna menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keamanan dimasyarakat. Serta dalam rangka mempersatukan arah dan tujuan penyelenggara kegiatan pengamanan lingkungan internal.
“Saya ucapkan selamat kepada satpam yang telah mendapatkan penghargaan. Mudah-mudahan ini bisa memotivasi satpam-satpam lainnya, agar menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh sesuai tugas dan fungsinya,” jelas Nasir. Pada acara yang dihadiri Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf. Vivin Alivianto, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Mahyudi Nazriansyah, SIK dan sejumlah tokoh masyarakat ini.
Sementara itu, A. Latong, Thomas Langit dan Vincintius Litin berharap, melalui HUT Satpam yang ke-34 kesejahtraan satpam dapat di perhatikan. Karena Satpam mengemban tugas dan tangungjawab yang cukup besar. “Kami berharap kesejahtraan kami diperhatikan. Kami di perbatasan, dengan gaji Rp 1,5 juta tentu tidak cukup, mengingat harga sembako diperbatasan sangat mahal,” jelasnya.
