Tingkatkan IPM Sintang Melalui Sektor Pendidikan

0
1593
Kepala Dinas pendidikan Sintang, M.Afen
Kepala Dinas pendidikan Sintang, M.Afen

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Sektor Pendidikan merupakan salah satu indikator dasar dalam meningkatkan Indek Pembangunan Manusia(IPM). Hingga saat ini IPM Kabupaten sintang baru berada di posisi peringkat ke tujuh dari 14 kabupaten yangs ada diwilayah provinsi Kalimantan barat.

Beranjak dari rendahnya peringkat IPM sintang tersebut 2015, Dinas Pendidikan Kabupaten sintang akan fokus dalam meningkatkan IPM tersebut khususnya dalam sektor Pendidikan. “sampai saat ini kita masih masuk peringkat ke tujuh dari 14 Kabupaten/Kota yang ada diwilayah Provinsi Kalbar, oleh sebeb itu, untuk tahun ini kita akan fokus dalam peningkatan IPM, “ungkap Kepala Dinas pendidikan Sintang, M.Afen kepada sejumlah wartawan kemarin.

Dikatakan Afen, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan IPM sintang melalui sektor Pendidikan tersebut yakni dengan merealisaikan wajib belajar Sembilan tahun dan penanganan buta aksara. Penyebab rendahnya IPM sintang tersebut disebabkan oleh dua fakto yakni belum tuntasnya program wajib belajar sebilan tahun dan Penuntasan Buta aksara belum maksimal,” kata Afen.

Penuntasan wajib belajar 9 tahun akan menjadi fokus perhatian utama kita ditahun ini. Pasalnya kebijakan tersebut sudah beralngsung lama. “Di Pedalaman masih banyak anak putus sekolah yang harus diperhatikan,” ujarnya.

Sementara masih tingginya buta aksara di Kabupaten Sintang, Afen juga bertekat akan terus berupaya melakukan pemberantasan buta aksarasecara intensif dan berkelanjutan thingga ke pelosok kota di Kabupaten.

“Buta aksara ini banyak terdapat di pedalaman. Kedepan kita akan memberantas buta aksara hingga ke pelosok pedalaman, termasuk yang berada di perbatasan,” tukasnya.

Menurut Afen, luasnya wilayah yang berada di kabupaten Sintang kata Afen membuat kendala tersendiri bagi pendidikan. Masih banyak wilayah di Kabupaten Sintang yang belum terjangkau sekolah. Bahkan sekolah sekolah yang ada juga saat ini mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan. “Tidak hanya bangunan sekolah, rumah dinas guru juga saat ini masih banyak yang rusak,” pungkasnya.