
LINTASKAPUAS | SINTANG – Wakil Bupati Sintang, Melkianus menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atas respon cepat terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Sintang.
“Kita turut mengapresiasi atas upaya yang sudah dilakukan BPBD Sintang terhadap upaya pencegahan hingga penanggulangan bencana yang terjadi di kabupaten beberapa tahun belakangan ini, ” ungkap melkianus saat menghadiri perayaan natal bersama di kantor BPBD Kabupaten Sintang kemarin.
menurut Melkianus, Beberapa tahun belakangan ini bencana terus terjadi silih berganti mulai dari bencana Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negeri hingga bencana banjir besar yang melanda Sintang tahun lalu BPBD Sintang selalu terdepan dalam menangani permasalahan yang terjadi dimasyarakat.
“Bahkan upaya untuk menekan angka Inflasi yang terjadi dikabupaten Sintang, BPBD juga ikut ambil bagian dan Tahun 2023 ini saya dengar bahwa BPBD juga sudah melakukan upaya pencegahan terhadap terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sintang dengan membentuk tim Rekasi cepat Tanggap Bencana, ” pungkasnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, bahwa sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan(Karhutla) di Kabupaten Sintang, pihaknya akan segera membentuk Tim Rekasi Cepat Tanggap Bencana Karhutla di Kabupaten Sintang.
“Pembentukan Tim Rekasi Cepat tanggap bencana alam Kebakaran hutan dan lahan ini merupakan perintah dari pimpinan BPBD Provinsi Kalimantan Barat, ” ucapnya.
Menurut Saragih, tim Rekasi cepat Tanggap Bencana tersebut dibentuk sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya Bencana Karhutla karena bedasarkan data informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Kabupaten Sintang mengatakan diawal tahun 2023 akan terjadi kemarau.
“Informasi data yang kami himpun dari BMKG Sintang, tahun ini diperkirakan banjir akan berkurang. justru diperkirakan akan terjadi kemarau, meski demikian bukan berarti tidak ada turun hujan.
hujan tetap turun hanya saja intensitasnya tidak seperti hujan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, ” jelas Saragih.
Bernad juga mengatakan bahwa BPBD Kabupaten Sintang tahun lalu sudah merehab 13-14 jembatan dan hingga saat ini masih ada yang dikerjakan.
“Sebenarnya pekerjaan rehab jembatan sudah selesai hanya saja masih ada yang bekerja untuk finishing dan pekerjaan langsung di kontrol dibawah Kabid rehabilitasi dan jajarannya, “Kata Bernad.
Terhadap pekerjaan – pekerjaan yang sudah dilaksanakan dilapangan, Bernad berharap tidak menjadi temuan dikemudian hari.
“Jika menggunakan dana BTT dan memakai SK tanggap darurat, rehabilitasi jembatan hanya berbentuk emergency tapi semuanya kami selesaikan dengan cara permanen” ujarnya.
Meskipun perkiraan Tahun 2023 tidak terjadi banjir namun BPBD Sintang sudah membuat peta rawan banjir yang dilakukan dengan para konsultan, hal tersebut bertujuan agar dapat diketahui daerah mana saja yang sering terjadi banjir dan agar menjadi patokan bagi para investor, PEMDA dan masyarakat untuk mengetahui infrastructure yang cocok untuk daerah rawan banjir.
“Terkait dengan bantuan tiga unit Speedboat yang diberikan pemerintah provinsi Kalimantan barat, akan digunakan untuk sarana distribusi logistik hingga ketingkat kecamatan dan saat ini kami juga mengajukan pembuatan water level di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Sintang, pungkas Bernad.(Hryan)