LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Ratusan Masyarakat melakukan pembokiran jalan masuk wiayah masuka sebagai aksi protes terhadap kondisi kerusakan jalan dan jembatan yang tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah. Selain itu Boikot membayar pajak serta Golput Pada Pemilu mendatang menjadi ancaman yang disampaikan.
Pemblokiran dilakukan dilakukan tepat di depan jembatan Masuka dengan memasang plang Balok dengan tempelan Baliho berisi agar pemda sintang segera membangun jalan Masuka dan ancaman akan boikot pajak serta Golput dalam pemilu berlangsung, senin(26/1)
Dampak pemblokiran jalan, akses ke tiga kelurahan lumpuh total. Kendaraan angkutan barang seperti truk tidak bisa melintas. Kecuali mobil pribadi. Ketiga kelurahan itu meliputi Kapuas Kanan Hilir, Mengkurai dan Kedabang.
Warga tak bisa memastikan jangka waktu pemblokiran kapan dihentikan. Aksi protes tetap dilangsungkan selama pemerintah tak dapat memberi kepastian jalan Masuka diperbaiki. Pasalnya, kerusakan sudah sangat parah dan berlangsung sejak lama. “Jalan sudah jadi kubangan lumpur,” kata Yanto, koordinator 2, aksi pemblokiran jalan.
Sikap pemerintah diharapkan warga komitmen mengatasi kerusakan jalan Masuka. Tidak lagi sebatas janji. Pasalnya keluhan sudah kerap disampaikan warga. Hanya saja jawaban yang diterima baru sebatas dijanjikan. Sementara realisasinya tak kunjung terwujud. “Pemerintah hanya berjanji, sampai sekarang nol besar,” kata Yanto.
Protes juga dialamatkan kepada anggota DPRD Sintang daerah pemilihan Sintang kota. Warga mengharapkan sudah terpilih tidak lupa janji, memperhatikan kondisi jalan. Kepedulian dan perjuangannya ditunggu. Minimal meninjau kondisi yang dirasakan warga. “Kami jangan ditinggalkan. Datang hanya saat minta pilih,” katanya.
Yanto mengatakan warga bakal mengambil sikap jika tuntutan perbaikan jalan dan jembatan Masuka tetap diabaikan. Pemboikotan pembayaran pajak menjadi langkah yang ditempuh. Mengabaikan proses pemilu, baik dalam pemilihan Bupati, Gubernur, Presiden maupun DPR serta DPRD, juga bukan hal tak mungkin. “Kami akan golput,” katanya.
Sementara kerusakan parah jalan Masuka, menurut Yanto, titiknya mulai depan kelurahan Masuka hingga sampai pelabuhan Sungai Ringin. Jalan tersebut menghubungkan tiga kelurahan. “Bisa dibayangkan sulitnya kalau jalan rusak. Anak sekolah terutama. Sementara jalan yang rusak ini akses satu-satunya,” katanya.
Pantauan Harian ini dilapangan pemblokiran mulai dilakukian sejak pukul 08.00 Wib yang mengakibatkan terjaninya antrian mengulah khusunya Dum Truk karena tidak dierbolehkan melintasi jalan tersebut. Aksi pemblokran tersebut juga dijaga ketat oleh aparat Kepolisian dan anggota TNI.
Sebagaimana di ketahui bahwa Jalan, Karet, Tanaman Pangan, Sekoah dan Kesehatan(Jakarta Selatan) merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Kabuaten Sintang yang sering disebut sebagai Kebijakan Gerakan membangun ekonomi Masyarakat(Gerbang Emas) tapi ternyata kebijakan tersebut hanya isapan jempol belaka.
Pasalnya, infrastruktur jalan yang menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Sintang selalu menjadi masalah sejak 10 tahun yang lalu dan tak pernah terselesaikan hingga masa kepemerintahan MJ Jilid II hampir berakhir seperti yang terjadi kerusahan jalan masuka dalam kota Sintang.