Warga Swadaya Perbaiki Jalan Provinsi, Pemerintah Kemana..?

0
1470
Puluhan warga Desa Baning Kota dibawah  terik matahari bergotong royong memperbaiki ruas jalan provinsi
Puluhan warga Desa Baning Kota dibawah terik matahari bergotong royong memperbaiki ruas jalan provinsi

LINTASKAPUAS.COM,SINTANG-Tak kunjung diperbaikinya jalan YC Oevang Oeray yang rusak parah membuat masyarakat Desa Baning Kota gerah. Pada Kamis (27/11), puluhan masyarakat secara swadaya ambil bagian untuk memperbaiki jalan. “Jalan rusak sudah lama, tapi tak kunjung ada perbaikan. Berbagai cara sudah dilakukan masyarakat untuk menggugah hati pemerintah, mulai dari menanam pohon di jalan hingga tulisan. tapi tak ada reaksi,“ keluh Judan, warga Desa Baning.

Karena perbaikan jalan tak kunjung dilakukan, akhirnya masyarakat berinisiatif mengumpulkan dana secara swadaya. Berbagai kalangan menyumbang sejumlah material serta tenaga untuk bergotong royong memperbaiki jalan tersebut. “Material seperti batu, pasir dan sertu semuanya swadaya masyarakat. Aksi ini kami lakukan secara spontan. Bahkan Kepala Desa Baning Kota juga mendukung penimbunan jalan yang seyogyanya tanggung jawab pemerintah,“ tutur Judan.

Warga lainnya, Herman menuturkan bahwa Jalan YC Oevang Oeray Baning lebih dari 10 tahun tidak pernah diperbaiki, warga sudah beberapa kali meminta dan mengajukan perbaikan namun tidak ada tindak lanjutnya. ” Kalau nunggu pemerintah bisa-bisa jalan di desa kami tidak bisa dilalui, biarlah kami sendiri yang memperbaiki,” ungkapnya.

Kepala Desa Baning Kota, Kayung mengatakan gotong royong yang dilakukan masyarakat murni swadaya warga. “Kami mengumpulkan dana secara bersama-sama untuk membeli material perbaikan jalan secara menimbun dengan batu dan pasir,” ujarnya.

Ia mengatakan, hal ini dilakukan warga merupakan bentuk kejenuhan warga menunggu perhatian dari pemerintah yang tak kunjung ada dalam memperbaiki kerusakan jalan nasional ini. ” Sebelumnya warga ingin melakukan aksi demo ke pemerintah, namun kita coba redam dengan mengajak melakukan perbaikan jalan secara swadaya atau gotong royong,” katanya.

Terdapat beberapa titik yang menjadi prioritas perbaikan jalan yang dilakukan oleh warga. Yakni titik rawan berupa adanya lubang besar. ” Pengerjaan difokuskan ruas yang mengalami kerusakan parah. Sekitar empat kilometer yang akan ditimbun dari Hotel Cika hingga Tugu Beji,” ujarnya.

Maka dari itu, ia berharap pemerintah terketuk hatinya untuk memperhatikan infrastruktur di wilayah timur Kalbar ini. Khususnya memperbaiki beberapa ruas jalan yang rusak. ” Jalan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Yang kita ketahui banyak kendaraan besar yang mengangkut hasil pertanian dan perkebunan masyarakat. Maupun angkutan jasa sering melewati jalan nasional ini. Apalagi kawasan Baning merupakan pemukiman yang padat,” tukasnya.

Sekretaris Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sintang, Zulkarnaen, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak pemerintah provinsi. “Kami sudah bertemu langsung dengan pihak UPPJ Provinsi, namun belum ada keputusan,” ujarnya.

Ia menegaskan rusaknya jalan tidak bisa dibiarkan, perlu adanya penanganan yang lebih serius. “Dalam waktu dekat kami akan melakukan pertemuan dengan Sekda menyikapi persoalan ini. Selama ini, kami terbentur dengan aturan karena APBD tidak dimungkinkan digunakan untuk mengerjakan jalan nasional, ini sudah diatur secara hukum,” katanya

Zulkarnaen menambahkan, pemerintah Kabupaten Sintang akan merencanakan perbaikan ruas jalan nasional ini dengan meminta bantuan perusahaan yang terdapat di Sintang melalui program CSR-nya. “Kami akan menghitung kebutuhan materialnya terlebih dahulu, dari pintu gerbang kilometer 4 hingga Tugu Beji. Kemungkinan kita menggunakan material yang tidak merusak bangunan awal, seperti LPB yaitu campuran batu pecah, tanah, pasir,” jelasnya.

Upaya ini, tambahnya merupakan penanganan sementara, agar kerusakan tidak semakin berat dan lebih menyulitkan warga untuk melintasi ruas jalan. “Kami siap menjadi pelaksana pekerjaan dan menyiapkan peralatan,“ pungkasnya.(hery lingga)