Jadi Narasumber, Bupati Alex Paparkan Potensi Investasi Sektor Pariwisata di Ketapang

0
87

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Hadiri kegiatan forum strategis Borneo Intra-Regional Dialogue (BIRD) 2025, di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Kamis (30/10/2025). Bupati Ketapang menjadi narasumber utama.

Acara yang diinisiasi oleh PT Kabar Grup Indonesia bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), GRADASI Kalbar, dan HIPMI Kalbar ini menjadi ruang penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi lintas wilayah di Pulau Borneo.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati memaparkan materi berjudul “Arah Kebijakan Investasi Ketapang Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan”, yang menegaskan pentingnya membangun iklim investasi yang kolaboratif, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Kebijakan investasi di Ketapang diarahkan untuk menciptakan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat, bukan sekadar mengejar ekspansi. Kita ingin investasi yang sejalan dengan semangat pembangunan berkeadilan, menuju Ketapang yang maju dan mandiri,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa arah investasi ke depan difokuskan pada hilirisasi sektor strategis, terutama kelapa sawit dan pertambangan, guna meningkatkan nilai tambah ekonomi dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.

Menurutnya, Hilirisasi menjadi kunci untuk mengubah struktur ekonomi dari ketergantungan pada bahan mentah menjadi industri bernilai tinggi yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Tujuan utama kebijakan ini adalah melepaskan diri dari ketergantungan ekspor bahan mentah, menciptakan lapangan kerja baru, serta membangun ekosistem industri yang kuat dan mandiri,” jelasnya.

Selain sektor industri, Bupati juga menyoroti potensi besar sektor pariwisata Ketapang, baik wisata alam, budaya, maupun religi.

Adapun beberapa destinasi unggulan yang Ia sampaikan antara lain Bukit Batu Daya, Air Terjun Siling Beroban, Sungai Pawan, Pulau Sawi, Pulau Bawal, serta kawasan cagar budaya seperti Keraton Matan dan Makam Raja-Raja Tanjungpura.

“Kita tidak lagi fokus pada perluasan tambang dan sawit, melainkan memperkuat infrastruktur dasar seperti: jalan, listrik, jaringan internet sebagai fondasi bagi investasi hijau dan pariwisata berkelanjutan,” paparnya.

Menariknya, setelah paparan tersebut, Konsulat Malaysia di Pontianak langsung menghubungi Bupati karena tertarik berinvestasi di sektor wisata bahari Ketapang, khususnya di Pulau Sawi dan Pulau Bawal.

“Usai sesi dialog, Konsulat Malaysia, Bapak Azizul, menyampaikan ketertarikannya untuk datang langsung ke Ketapang melihat potensi wisata bahari kita,” tambahnya.

Forum BIRD 2025 sendiri merupakan wadah penting untuk membangun kesadaran dan kerja sama ekonomi lintas Borneo — Kalimantan, Sarawak, dan Brunei — dengan Pontianak sebagai pusat dialog dan pertukaran ide.

Untuk itu, Ia menegaskan, arah kebijakan investasi Ketapang akan selalu berpijak pada pembangunan yang berkeadilan, sesuai dengan visi daerah: “Pembangunan berkeadilan untuk Kabupaten Ketapang maju dan mandiri.”

“Investasi harus menjadi jalan untuk pemerataan pembangunan, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Itulah arah Ketapang hari ini dan ke depan,” pungkasnya.

(Ags)